Chereads / Latief / Chapter 19 - 19

Chapter 19 - 19

Tibalah pagi hari

Hari ini adalah hari para santriwan dan santriwati akan pulang kepesantrennya masing-masing.Latief dan teman-temannya sebelum dijemput untuk pulang kepesantren mereka berpamitan kepada para santriwan dan santriwati beserta guru-guru yang lainnya juga.

Akhirnya mobil yang menjemput Latief dan teman-temannya sudah datang,dan ternyata didalam mobil tersebut ada Kyai Mahfuz,lalu mereka bersalaman dengan Kyai Mahfuz,setelah itu mereka semua masuk kedalam mobil,seperti biasa tidak ada perbincangan didalam mobil,setelah beberapa lama,sampailah mereka dipesantren.

"Alhamdulillah,akhirnya aku bisa kepesantren kembali" ujar Latief

"Iya,udah lama gak tidur dikasur pesantren dan makan bareng dengan santriwan dan santriwati yang lainnya" ujar Hilman

"Kalian masih kangen dengan pesantren?" tanya pa kyai Mahfuz

"Iya Pa Kyai" jawab mereka berlima

"Iya ayah"jawab Nahla

"Yasudah,sebelum kalian melanjutkan aktivitas kalian bapa tunggu dimasjid ada yang mau bapa bicarakan"ujar Kyai Mahfuz

"Siap Pa Kyai"jawab mereka semua

Setelah itu mereka mengikuti Kyai Mahfuz ke masjid.

"Bapa sangat bangga, kalian bisa memenangi lomba-lomba yang diadakan pada saat jambore muslim, ternyata bapa tidak salah untuk memilih kalian yang mewakili pesantren ini"ujar Kyai Mahfuz

"Alhamdulillah Pa Kyai, ini semua berkat do'a dan motivasi dari Pa Kyai"respon Latief

"Bapa juga sangat bangga kepada Putra,karena kamu selama mengikuti kegiatan, kamu jadi lebih lancar dalam melafalkan ayat-ayat Al qur'an" ujar Kyai Mahfuz

"Iya,alhamdulillah Pa Kyai, ini juga berkat do'a serta dorongan dari Pa Kyai dan teman-teman yang lainnya"respon Putra merasa bangga karena namanya dipuji oleh Kyai Mahfuz

"Latief,kamu juga hafalannya semakin banyak, tinggal menunggu beberapa bulan lagi kamu mengikuti lomba,kamu siapkan mengikuti lombanya? "

"Siap pa kyai" jawab Latief

"Tapi sebelumnya saya mohon maaf Pa Kyai, kenapa harus saya yang mewakilinya?, padahal Hilman dan Putra juga jauh loh hafalannya" tanya Latief

"Alasan saya memilih kamu yang mewakilkan bukan karena ayah kamu sahabat bapa,tapi bapa memilih kamu karena cuman kamu lah santriwan yang paling semangat dan cepat dalam memahami semua hafalan dan materi yang disampaikan para guru-guru dipesantren ini" jawab Kyai Mahfuz panjang lebar

"Tapi maaf Pa Kyai kalau saya terlalu lancang kepada Pa Kyai, padahal Hilman dan Putra juga semangat dan cepat dalam memahami materi" ujar Latief

"kalau soal itu, saya tidak memilih Hilman karena dia masih memiliki kekurangan dalam memuroja'ah hafalannya" jawab Kyai

"Yang dikatakan Pa kyai benar aku memang masih memiliki kekurangan dalam memuroja'ah hafalanku, jadi cuman kamu Latief yang pantas mewakili" respon Hilman dengan rendah hati

"Tapi kalau Putra Pa Kyai?"tanya Latief

"Saya tidak mengajarkan kepada santri saya untuk memiliki sifat syirik dan pendendam" ujar Pa Kyai Mahfuz

"Maksud pa kyai apa yah?" tanya Latief

"Nanti juga kamu tahu sendiri,yasudah percakapan kita sampai disini saja ya, sekarang kalian boleh melanjutkan aktivitas kalian masing-masing" ujar Kyai Mahfuz

"Kalau begitu kita pamit Pa Kyai,assalamualaikum" pamit Latief,Hilman,dan Putra

"Waalaikumussalaam" Kyai Mahfuz menjawab salam

Setelah itu mereka berdua akan pergi kekamar, tapi tidak dengan Putra,ia malah pergi ketempat lain.

"Kamu mau kemana Putra?"tanya Latief

"Aku mau mencari udara segar dipesantren" jawab Putra

"Yasudah kita kekamar duluan ya"ujar Hilman dan Latief

Setelah itu Hilman dan Latief pergi kekamar sedangkan Putra tidak.

"Hilman,kamu mengerti tidak apa yang dimaksud Pa Kyai tadi?" tan6a Latief

"Gak tahu tuh,yasudahlah jangan dipikirin, kita harus berbaik sangka saja supaya gak dosa" jawab Hilman

Putra sedang mengelilingi pesantren, lalu ia duduk dibawah pohon yang ada disekitaran pesantren.

"Maksud Pa Kyai apa yah?, apa jangan-jangan Pa Kyai tahu wpa yang aku lakukan selama ini kepada Latief,aku harus lebih hati-hati lagi dalam menjahili Latief dan menggagalkan dia untuk ikut mewakili lomba Tahfiz Juz Amma" Ujar Putra

"Lebih baik kamu berhenti melakukan hal yang gak baik,jangan pikir tidak ada yang tahu apa yang kamu perbuat selama ini" ujar lelaki tersebut

"Kamu siapa?,apa yang kamu ketahui tentang hal yang aku lakukan?" Tanya Putra kaget

"Tidak perlu tahu aku siapa, sebaiknya kamu harus membatalkan semua rencana buruk kamu itu, sebelum saya bertindak lebih tegas" ujar pria tersebut

Jangan lupa vote dan komennya ya