hidupnya itu jika dilihat hanya sebagai serpihan kecil yang mencoba merangkak menjadi lebih besar hingga mencapai kerikit tak perlu yang lain.. hanya sampai titik itu saja sudah susah
sabar sudah ia lakukan, kadang ia hanya diam menutup mata dan telinganya dari ucapan mereka
cemooh lah dia, siksa batinnya, tapi tolong bisakah sesekali biarkan ia istirahat sejenak..
hanya sebentar tak perlu lama.
selanjutnya lakukanlah apa yang mereka inginkan,
Kalian baik padanya tapi dibelakangnya
Bagai dua kutub yang berbeda, kalian munafik baik padanya jika ia ada . . Cemooh dia dengan orang lain dibelakang kalian
Munafik
Kalau tidak suka bilang kepadanya jangan kepada mereka..
Ia yang akan berusaha pergi... Tapi tunggu sebentar lagi
Saat ia siap dengan perbekalannya
ia selalu berkata dalam diamnya
"tak apa aku menderita, asal jangan orang tuaku.. aku ingin mereka bahagia"
setiap orang punya kesimpulan dalam hidupnya
yang membuatnya semakin tekat kuat untuk hal yang diimpian
sebagian mereka menganggap impiannya hanya sebatas biji jagung,
tapi baginya itu sangat berarti dimana ia bisa bahagia, tak perlu yang melimpah sederhana lebih baik bukan?
bukan harapannya yang jika di dalam dongeng saat sang gadis terpuruk, seorang kesatria putih dengan kuda datang membebaskannya..
dan sayangnya ini dunia nyata sobat,, bukan dongeng fiksi...
bagai bunga yang berguguran, melayang diudara sebentar kemudian jatuh ke tanah jika ia memilih lebih baik seperti itu diam biarkan semuanya berjalan dengan hembusan angin dan mati tanpa paksaan..
ia hanya mencoba mencari tempat dimana rasa nyaman itu ada..
jangan buat ia tertekan, biarkan ia istirahat
menangis bukan jalan keluar sebuah masalah
tapi selesaikan, atau benar-benar menghilang dari tempat itu
jangan kembali ke tempat yang sama dengan luka yang sama
apa bisa?, tentu saja....
tunggu lah, dan buat keputusan yang mana yang terbaik..
yakinlah pilihannya sendiri yang terbaik...
I thinking about my life
23 _ 02 _ 2019