Chereads / Introverted Diary / Chapter 8 - Pertemuan Singkat

Chapter 8 - Pertemuan Singkat

Pertemuan bukan berarti telah mampu untuk menciptakan suatu suasana dalam lingkup hubungan yang erat.

Pertemuan yang hanya dua kali belum tentu langsung merasakan cinta yang lebih.

Ia hanya mencoba untuk kali ini, apakah akan bertahan lagi dalam hubungan

Ketika pertemuan yang sebenarnya tak di inginkan tapi karena masih ada ikut campur keluarga setidaknya lakukan saja..

Kesan pertama

Penampilan bukan hal utama yang dicari tapi cara bicara, sikap dan karakter menjadi utama danDia mempunyai semua kriteria itu.

saat berbicara berdua, pendapat dan pemikiran nya selaras

Perbincangan yang terkadang diisi humor yang garing namun juga aneh

Mereka mempunyai prinsip yang sama,

Ia rasa itu bagus untuk sebuah hubungan

Tapi

Terlalu banyak kesamaan itu tidak bisa untuk hubungan ini

Seseorang yang tertutup bertemu dan memutuskan bersama belum mengerti karakternya

Terkadang saat menuliskan pesan singkat saja keduanya bingung

Ia benci saat di tanya lagi apa? Sudah makan?

Ia akan selalu menjawab hal itu dengan kebohongan karena itu pertanyaan yang tidak menarik untuk dibahas

Sedang yang lain berkata jika pesan singkat itu terlalu canggung dan kaku.

Jadi solusinya bagaimana?

Lewat telpon? Mungkin masuk akal

Tapi tuntutan pekerjaan tidak mendukung kondisi..

Terkadang ia kesal sendiri disini siapa yang ingin dan diinginkan

Mengapa harus merasakan hal yang terlalu merepotkan

Pria itu ramah, ia jujur tentang semua hal di kehidupannya

Ia pikir itu sebuah awal

Namun saat hubungan itu sudah terikat dalam status pacaran yang menurutnya tidak perlu

Ia memutuskan untuk ikut alur cerita ini,

Jika di telpon mungkin ia memang pria yang romantis tapi juga humoris

Yah, sesekali berkata hal yang tak masuk akal..

Ia suka itu..

Ketika beberapa saat tak ada pesan darinya. Mungkin ia harus menunggu atau memulai terlebih dahulu

Tapi mengirim pesan terlebih dahulu itu bukan hal yang ia suka, terutama saat pesan terakhir hanya di baca!

Ia bisa memaklumi hal itu

Batasan seseorang untuk sesuatu masih ada, ia benar-benar menunggu kali ini.

Satu hari terlewatkan begitu saja,

Hari berikutnya ia memutuskan mengirim lagi.

Selalu seperti itu..

Berusaha untuk menerima, pria itu lebih muda darinya dan ia pikir karena masih labil

Beberapa hari kemudian telpon darinya, berkata tentang kata sayang yang dipertanyakan?

Hubungan itu belum genap satu bulan, tentu saja ia baru berusaha..

Lalu kenapa dipertanyakan, dan berkata tak peduli padanya

Sedang ia sendiri tak pernah dipertanyakan

Jadi dimana letak kesalahan ini, dia yang terlalu ingin dilihat, dipedulikan..

Tapi ia disini tak pernah dipertanyakan, ia tertutup tentu saja tak akan berbicara

Sedang sang pria terlalu sibuk dunianya harus dipedulikan sedang pria itu tak pernah bercerita.

Perempuan itu berkata ia tak bisa bertanya karena dia tak pernah bercerita..

Dan pria itu berkata hubungan ini tak perlu dilanjutkan?  Lalu ia bagaimana.?

Ia tak terlalu banyak berkata lagi, terlalu lelah dengan hubungan konyol yang tak pernah selesai dengan baik..

Sudah ia duga akan akhir skenario ini

hatinya yang belum mengukir rasa harus kandas

Belajar akan kesalahannya untuk dia yang lebih baik

Tentang cinta yang belum pernah dirasakan lagi

Tentang kehidupan yang dijalani

Tentang masa depan yang harus dikejar

Terimakasih tentang cerita dan pengalaman yang ia ukir, bagaimana harus menyikapi dan bagaimana caranya memulai kembali..

dellaGd

01072020