Jangan bahas mengapa bisa terjadi..
Siapapun tak ingin itu terjadi dan terulang
Bukan trauma pada hal yang sangat berbahaya, melainkan pada hati yang terluka
Ia tahu itu pertama kalinya merasakan tanpa menghawatirkan akhirnya
Perasaan yang dimulai dari suka berujung sayang yang berlebihan..
Tak ada paksaan atau tindakan
Ia diam, bukan berarti tidak tahu..
Ia tahu semuanya namun tak menuntut penjelasan
Cukup tahu dan itu faktanya bukan opini belaka.
Kau mulai dari ikatan pertemanan yang terkadang diluar batasan
Tak masalah.
Waktu berlalu begitu juga tingkahmu
Dari diam dan mulai posesif
Berakhir pada keputusan mengikat hubungan itu lebih
Setelah semuanya belum bisa memastikan hati ini, namun senyum dan tingkah yang terjadi mengakui kenyataan
Sembunyi tanpa ada yang tahu? Apa masuk akal?
Ia hanya diam, tapi tentu ada batasnya
Kau meminta maaf tak akan mengulangi,
Tapi apa? Tingkahmu semakin keterlaluan
Ia tahu teman mu yang kebanyakan wanita, bukan berarti kau harus membangunkan rasa cemburunya
menyakitkan
Terlebih ketika kau mulai berpaling kepada orang yang mungkin lebih dari dia
Ia diam, bukan berarti tidak tahu
Ia punya telinga yang mendengar, mata untuk melihat.
Terlalu jelas untuk berhenti
Tangis itu pertama kalinya dirasakan, menusuk terlalu dalam.
Tanpa sadar, kata itu ia ucapkan
"Kita sudahi saja. "
Kau mencoba menjelaskan, namun tak bisa mengalahkan sakit itu
Perpisahan terjadi, tentu saja tak ada yang berjalan manis
..
Ia berusaha memulai yang baru, bukan untuk menutupi.
Melainkan untuk benar-benar berhenti memikirkannya
Tapi kenapa?
Setiap memulai itu lebih sulit, rasa takut selalu menghantui
Gonta ganti pasangan seperti memakai dan ditinggalkan
Tanpa rasa apapun, hampa
Jika bisa mencintai tanpa rasa sakit, ia akan memilih sendiri tanpa harus ada cinta yang menyakiti
Jangan lihat seseorang dari luar, kau takkan mengenalnya.
Karena ada beberapa orang yang mampu menciptakan karakter lain dari dirinya tanpa harus memperlihatkan kepribadian aslinya..
DellaGd
27 Januari 2016