"Oppps, ma-maaf Pak menganggu acara buka puasanya, saya mau ngambil kunci mobil saya yang tertinggal," kata Daniel merasa tidak enak.Tapi sempat sekilas melihat ke arah tubuh bagian bawah Aksa. Dan Aksa pun sigap menutupnya dengan bantal sofa.
'Busyet, ditutup,' gumam Daniel jahil dengan situasi Aksa yang urgent seperti itu.
Ingin rasanya Aksa itu mencakar wajah Daniel yang terlihat sedang menahan tawa karena dia men-delay acara buka puasanya.
Daniel kemudian buru-buru meninggalkan mereka yang terlihat cangung karena terciduk oleh Daniel. Wajahnya kembali lagi tersenyum tidak jelas saat keluar dari pintu ruangan Aksa.
Setelah Daniel pergi, Aksa kemudian menarik tangan Hana lagi,tapi kali ini bukan di pangkuannya melainkan di area kosong samping tubuhnya.
"Mau di sini, apa kita lanjutkan yang tadi di kamar?" tanya Aksa tanpa malu-malu.
"Kita ke rumah Bang Gor yuuk?" jawab Hana malah membuat Aksa menjadi gigit jari.
"Kok ke rumah Bang Gor sih?" protes Aksa.