*
*
*
Dia mengikutiku....
dia terus memperhatikanku...
aku takut, aku tak bisa lagi kemana-mana
dia telah menemukanku
PEMBUNUH PSIKOPAT yang mengincar nyawaku. Aku harus kemana?
.....
Namaku Remi Syarifa, 2 bulan lalu aku pindah ke apartemen itu, aku membiayai hidupku dan kuliah serta tempat tinggalku dari hasil aku sebagai selebram, hidupku sempurna, setiap hari aku dipuji oleh orang orang yang membuatku senang setiap harinya, memposting foto dan video keseharianku sudah menjadi sarapan pagi ku. Aku tinggal di apartemen bersama Jia, dia teman semasa kecilku, kedua orang tuanya telah meninggal dan belum diketahui penyebabnya. Karena kasihan dengan Jia akupun mengizinkan nya tinggal bersama ku dengan nenekku, aku sejak kecil tidak tahu dimana orang tua ku berada dan setiap aku menanyakan nya dengan nenek pasti beliau akan marah. Saat aku lulus SMA nenek meninggal dan yang membuat ku kaget, nenek tidak meninggal dikarenakan sakit melainkan dibunuh dikamarnya, polisi telah menyelidiki kasus kematian nenekku tapi nihil tidak ada titik terang sama sekali. Dan inilah hidupku sekarang menjadi selebgram dan juga sebagai mahasiswi di salah satu kampus terkenal dikotaku.
Pukul 07:00 wita
"Hei Remi, bangun!!" kata Jia
"5 menit" suara setengah sadar
"Dasar anak ini!! Hei..apa kau lupa?kau ada kuliah pagi hari ini!" kata Jia
"Akhhhh mati aku..kenapa kau baru membangunkanku! Hari ini dosennya killer" kataku sambil beranjak ke kamar mandi"
"Dasar anak ini!!" kata Jia
"Cepat mandinya aku juga ingin mandi" lanjut Jia
*
*
*
Pukul 08:30
"sial aku telat, gimana nih" aku berlari menuju pagar kampus yang tak jauh lagi.
"Gawat dosennya udh ada, gimana nih? masuk gak yah? " Sesampainya aku didepan kelas, aku memberanikan diriku untuk masuk, dan ternyata benar sudah ada dosen yang masuk dan membereskan barang bawaan nya, apa mungkin kuliahnya sudah selesai? hah sial
Saat aku hendak duduk ada selembar kertas putih yang bertinta merah terletak di atas meja ku, aku melihat sekeliling kelas, siapa tau ada orang yang tau siapa yang menaruh kertas merah ini.
"Key, kamu tau siapa yang menaruh kertas merah ini? " tanyaku pada Keysa yang merupakan ketua Rombel kelas kita
"Aku nggak tau Remi, memang kertas itu dari tadi ada dimejamu, aku kira itu dari penggemar mu" jawab Key
"Ohh gitu" balasku sambil mengambil kertas itu dan membaca isinya. Entah mengapa aku tidak mengerti tulisan tersebut, ini semacam teka teki tapi siapa yang membuat nya? memikirkan kan nya saja membuat kepalaku sakit.
*
*
*
Hari ini aku pulang malam, ntah mengapa suasana malam ini sangat mencekam buat ku, angin malam yang menghembus ke badanku membuat tubuhku mengigil. Aku berjalan ditengah dinginnya udara malam, sebenarnya jarak kampus ke rumahku lumayan dekat tapi karena senior dikampusku mengajak aku makan jadinya jaraknya menjauh. Aku menelpon Jia untuk memberitahu bahwa aku akan pulang larut malam ini tapi handphone nya tidak aktif, terpaksa aku menunggu taksi atau bisa yang lewat di halte ini.
"duh, mana sih taksinya kok nggak ada sih, masa aku jalan kaki ke apartemen aku sihh" aku duduk menunggu di halte tersebut dan tiba" ada seorang pria berdiri di seberang jalan menatapku dengan sinisnya, tubuhnya tinggi dan berpakaian serba hitam, aku mengalihkan pandangan ku dan berpura-pura tidak melihatnya, karna merasa risih akhirnya aku berjalan dari halte itu dan bergegas menjauh dari pria itu.
Tetapi saat menuju pulang keapartemenku, aku merasakan ada orang yang mengikutiku, aku menoleh dan benar saja, pria itu mengikutiku sambil memegang pisau. Aku kaget dan mempercepat langkahku dan kemudian lari, aku yang tanpa sadar masuk ke gang kecil dan bersembunyi di belakang tong sampah yang besar. disamping tempat sampah aku melihat pecahan kaca dan segera mengambilnya untuk berjaga jaga apabila dia menyerangku.
Aku terus bersembunyi sambil memegang pecahan kaca itu, betapa kagetnya aku saat orang itu lewat di tong sampah dan berteriak dengan kasar yang membuat ketakutan.
"KELUAR KAU GADIS KEP*RAT!! Tunjukkan wajah cantikmu,aku ingin menyentuhnya dengan pisau ini!" teriaknya
Tiba-tiba hp ku berdering dan membuatku kaget, seketika orang itu membalikkan badannya dan sadar bahwa aku sedang sembunyi dibelakang tong sampah.
Aku menangis dan gemetar seluruh badan dan tak sadar bahwa tanganku sudah berdarah karena pecahan kaca yang kugenggam terlalu erat. Aku mengintip dibalik tong sampah tersebut dan melihatnya sedang mencariku, aku bertanya-tanya siapa dia dan kenapa Dia mau melukaiku, tiba tiba dering telponku berbunyi, ternyata itu dari Jia. Aku berusaha mematikannya tetapi sudah terlambat pria itu tiba tiba berdiri dihadapanku dan menyeringai dengan lebarnya. Dia melihatku dan tersenyum kepadaku layaknya seorang psikopat.
"KETEMU KAU" senyum nya
Dia mendekatiku dan tanpa berpikir aku mengayunkan pecahan kaca itu ke arah kakinya, dia meringis kesakitan dan berusaha mencabut pacahan kaca itu dikakinya dengan perlahan dan sementara aku berlari sekuat tenaga sampai akhirnya aku sampai keapartemenku, karena sudah tengah malam suasananya sepi dan ditambah liftnya yang tidak aktif sehingga membuatku berlari ke arah pintu darurat.
Aku berlari dan sesekali menoleh kebelakang untuk memastikan keberadaannya, karena menyadari aku berlari kencang dia melempar pisaunya dan mengenai kaki kiriku, aku terjatuh dan meringis kesakitan.
Aku terus berlari setengah pincang dan sampai ke depan pintu apartemenku, untungnya aku sudah masuk sebelum dia menangkapku
Orang itu terus memukul mukul pintu apartemenku dan sesekali menendang dengan kaki satunya yang tidak terkena pecahan, tiba tiba ia berhenti mendobrak pintu dan aku rasa dia telah pergi. Aku bernapas lega dan kemunculan Jia secara tiba-tiba di hadapanku membuatku kaget
"kaget aku, aku kira siapa" kagetku sambil mengatur napasku
"kamu kenapa panik sekali? eh kaki kamu kenapa berdarah? ucap Jia dengan tatapan kosong, tak seperti biasanya dia begitu, kalau melihatku pulang dia langsung menyambut ku denga senang, tapi kenapa hari ini dia terlihat aneh?.
"Ahh ini,tadi aku dikejar oleh orang yang ingin membunuhku,aku tak tahu siapa dia!" kataku dengan penuh ketakutan
"Ohh adikku?" katanya dengan senyuman
"APA katamu?" jawabku, Setauku adik Jia sudah meninggal.
"Rey!!ayo masuk sini!. Pin nya 6666" katanya sambil memberitahukan pin pintu apartrmenku.
Betapa kagetnya aku saat Jia mempersilahkan pria aneh itu masuk ke apartemenku, apa dia benar benar adik Jia ?, kenapa Jia menyangkal bahwa adiknya sudah lama meninggal. Aku menatap Jia dan ia menyeringai kepadaku, ketika pintunya terbuka aku berbalik dan adikknya langsung mengayunkan tongkat yang ia pegang dan mengenai kepalaku dan membuatku pingsan.