Arjuna menyesap kopi hitam tanpa gulanya perlahan lahan, menikmati sensasi pahit khas kopi bercampur dengan aroma menenangkan minuman favoritnya itu. Kafein memang candu, terlebih kafein dalam kopi. Minuman yang bisa saja membuatnya terjaga sepanjang malam.
Tidak, Arjuna sedang tidak berniat untuk bergadang mengerjakan makalah malam ini, atau juga memilih terjaga untuk belajar. Entah ia hanya ingin meminum kopi. Kopi khas abah, kopi hitam tanpa gula dengan uap panas mengepul dalam gelas bertuliskan salah satu merk teh terkenal di kotanya. Gelas ini, adalah gelas milik abah. Sudah lama sekali tidak di gunakan karena memang sudah ditinggalkan pemiliknya. Dan malam ini Arjuna memilih menggunakannya.
Kenangan abah tiba tiba saja datang malam ini. Ia tidak berniat untuk melupakannya, seperti sang adik, ia lebih memilih untuk memeluk seluruh kenangan bersama abah, lalu dengan perlahan mencoba untuk mengikhlaskan walupun sangat sulit.