"Memangnya ada apa ya, Kak Dita?" tanya Ana dengan wajah bingungnya.
"Itu.. tuan Alex datang lebih awal Ana," jelas sekertaris Dita.
"Apa!" teriak Ana sedikit keras sambil memegang 2 pipinya.
"Astaga.. Ana, jangan teriak! Suara kamu sangat kencang rupanya," ucap sekertaris Dita sambil menutup 2 telinganya.
"Maaf, Kak.. maaf, aku reflek tadi," ucap Ana meminta maaf dengan wajah imutnya.
"Tidak biasanya tuan datang lebih awal," lanjut Ana dengan perasaan yang penasaran.
"Jangankan kau, aku sendiri saja terkejut biasanya tuan Alex tidak datang di jam awal," jelas sekertaris Dita sambil melihat komputer di depannya.
"Ya sudah mbak kalau gitu. Aku langsung masuk saja takut kena marah dengan si gunung es itu," ucap Ana dengan kepanikannya.
"Astaga Ana. Ya, sudah sekarang lebih baik kamu cepat masuk," balas sekertaris Dita dengan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Ana.
Ana segera melangkahkan kakinya dengan cepat ke ruangan Presdir.