"Fokus Dira! Kamu harus lebih kuat, untuk menjaganya!" teriak Jonathan yang melihat Dira beberapa kali terkena tendangan lawan berlatihnya.
Dira mengangkat tangannya tanda menyerah. Wajahnya memar, bahkan ada bercak darah dari sudut bibirnya.
Jonathan langsung memeriksanya, mengusap lembut wajah Dira, "Segera ganti bajunya! aku akan mengobati luka di wajahmu." Tanpa membantah, Dira segera berganti baju.
"Jo, lagi lagi aku terjebak dalam permainan kehidupan, suamiku sendiri melupakanku, sadis..." Dira tersenyum getir.
"Jangan menyerah!" ucap Jo,
"Kamu menyuruhku jangan menyerah, kamu sendiri?" Dira menatap lekat wajah Jo yang sangat dekat dengan wajahnya.
Jo menghentikan mengoles salep di wajah Dira, menatap Dira dalam, Dira beberapa detik terpana, seingatnya tatapan teduh seperti itu tidak asing baginya.