Tok tok tok!
Pintu di ketuk dari luar. Dira beranjak dari tempat tidur, lalu membukakan pintu.
"Ini bajunya, bos." Dini memberikan paber bag, kepada Dira.
"Terimakasih, Din." Dini mengangguk.
"Saya permisi bos," Dini pamit, dan berbalik hendak meninggalkan kamar.
"Ehh... Tunggu! Apa masih ada jadwal yang lain?" tanya Dira, menatap Dini menunggu jawaban.
"Tidak, bos. Bos bisa bersenang- senang di sini." Dini mengedipkan matanya, lalu keluar dengan cepat agar tidak mendapat amukan dari bos cantiknya, namun menakutkan.
"Anak buah nyebelin... Argh...!" Umpat Dira, lalu melemparkan tubuhnya ke tempat tidur. Dira merasa bosan sendiri dan akhirnya tertidur.
Kin menatap Dira dengan tatapan rindu, tidak berada di sekitarnya beberapa jam saja sudah membuat mood Kin tidak baik.
Tangan Kin terulur menyibak rambut Dira yang menutupi wajah cantiknya.
Cup...
