"Beb!" Kin memanggil Dira yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya, dan beberapa kali menjawab panggilan dari beberapa kolega bisnisnya.
"Hmmm," jawab Dira, tanpa mengalihkan pandangannya.
"Kamu mengabaikanku dari tadi," rajuk Kin, wajahnya di tekuk. Dira langsung menghentikan gerakan tangannya dan menoleh, Dira tersenyum melihat Kin cemberut.
Dira menoleh laptopnya melakukan beberapa gerakan, lalu menutupnya. Tatapannya beralih kepada Kin, lalu medekat.
"Kita menikah tiba- tiba Kin, jadi aku tidak bisa menghentikan pekerjaanku begitu saja, semuanya sudah di jadwalkan jauh- jauh hari. Kumohon kamu mengerti!" Dira menjelaskan dengan perlahan situasinya sekarang.
Kin diam, mendengar kata - kata Dira, hatinya tercubit. Bagaimana bisa dirinya terlalu egois.
Sedangkan pekerjaannya di kantor, sudah ada beberapa orang kepercayaannya, tapi Dira tidak,
"Ma'af!" ujar Kin menyesal. Dira tersenyum melihat Kin yang semakin tampan dan manja.