Gubrak...
Kin yang tidak suka, menendang botol air mineral yang ada di depannya saking kesalnya. Untung saja tidak mengenai orang. Kalau kena, pasti akan di marahi orang.
"Kau siapa berani menyuruhku?" Tanya Reno terpancing juga emosinya. Rasa jengkel yang hampir setiap hari di buat Alen sudah tidak tertahankan lagi.
"Aku yang rela berkorban untuknya... Aku rela menukar nyawaku untuknya, apa kau lupa?" Jawab Alen.
"Kalau rela harus tulus tanpa merepotkannya sekarang. Toh kamu sudah di berikan pengobatam yang terbaik. Kau mau apa lagi?" Reno yang biasanya banyak diam menjadi bawel.
"Aku hanya butuh kehadirannya sekarang. Aku merindukannya." Jawab Alen dengan nada mulai di rendahkan, berkata kasar tidak membuat Reno goyah. Alen menghaluskan suaranya.
"Kau akan merusak suasana... Berhentilah!" Reno memperingatkan. Reno tidak ingin Kin dalam posisi sulit.
"Hanya butuh kehadirannya, apa aku salah?" Ucap Alen lagi.