Setelah Dira berangkat kerja. Kin juga berangkat mengemudikan mobilnya sendiri. Mobil berhenti di depan gedung kantor, selanjutnya security yang memarkirkannya.
Kin berjalan masuk ke dalam kantor melewati meja resepsionis yang sudah ada beberapa orang di sana. Semua menyapa dan menatap hormat, namun tatapannya berakhir menatap leher Kin lalu terdiam bengong.
Kin hanya mengangguk lalu masuk ke dalam lift pribadinya. Setelah itu menuju ke ruangannya. Di jalan saat berpapasan dengan karyawan Kin yang lainnya juga sikapnya tidak jauh berbeda.
Kin hanya tersenyum dan tanpa merasa malu sedikitpun. Jadilah pagi itu pagi yang sangat ramai dengan tofik panas seputar atasannya yang tampan dengan bekas merah- merah di lehernya.
Membuat semua wanita iri jika membayangkannya. Bagaimana tidak iri, mereka hanya bisa sebatas menatap saja tanpa bisa menyentuh.