Airmata Dira mulai turun saat Dira meninggalkan ruangan itu. Bagaimanapun kuatnya Dira, dirinya hanyalah manusia biasa, ada sisi rapuh di dalam dirinya.
Dira berjalan tanpa tujuan, bahkan Dira lupa dengan kendaraannya, yang ada di benaknya hanya satu, menjauh dari Kin dan menghindar darinya. Dari pria yang sangat di cintai Dira, namun mengecewakannya.
Grepp...
Kin mendapatkan Dira dan memeluknya, Dira meronta berusaha melepaskan diri. Namun entah mengapa tenaganya seperti tersedot habis oleh aura Kin. Tubuh Dira bergetar hebat, cinta, amarah dan benci menjadi satu di saat itu.
"Berhenti Beb, jangan pergi!" Lirih Kin,
"Kenapa menghentikanku? Kenapa menyuruhku berhenti? Kau bukan Kin ku yang selalu menjagaku, kau bukan Kin ku yang selalu menatapku dengan cinta, kau bukan Kin ku... Kau mulai tak menghargaiku." Jawab Dira pelan nyaris tanpa ekspresi. Namun bagi orang yang mendengarnya, akan ikut merasakan kalau kata -kata Dira adalah gambaran hati Dira yang sangat sakit.