Malam semakin larut. Kin betul - betul menahan egonya dan Kin rela tidur di kamar lainnya. Maya dan Wijaya juga membiarkan keduanya menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa campur tangan orang tua, Maya yakin kemarahan Dira akan segera reda.
Dira tidur dengan gelisah. Kin yang di hukum, tetapi dia yang tersiksa. 'Tuhan... Engkau juga menghukumku, aku sangat ingin pelukannya sekarang,' batinnya.
Lama menahan egonya, akhirnya Dira kesal sendiri karena sudah sangat tergantung dengan Kin. Menjelang pagi, Dira baru bisa memejamkan matanya.
Kin pagi - pagi sudah siap dengan setelan jasnya. Perlahan membelai rambut Dira dan dengan perlahan mengecupnya. Lalu dengan sangat hati - hati, Kin membenarkan selimutnya.
Kin sengaja tidak membangunkan Dira, Kin melakukan persiapan sendiri, malahan roti dan susu, Kin siapkan untuk sarapan Dira di nakas.
Kin berangkat kerja seperti biasa, dan Dira jam sembilan baru terbangun. Setelah bersih - bersih, Dira sarapan lalu turun ke bawah.