Kin melepas jas dan sepatunya, Kin ikut bergabung di samping Dira sambil memeluk tubuhnya, hasilnya Dira tidur semakin pulas. Satu jam kemudian Kin bangun, tanpa Dira di sampingnya. Kin ke kamar mandi mencuci mukanya lalu keluar dari tempat peristirahatan menemui Dira yang sedang sibuk bekerja.
"Sudah bangun?" Sapa Dira sambil tersenyum manis.
"Kalau belum, aku mana bisa ada di hadapanmu." Jawab Kin gemas.
"Mau cokelat?" tanya Dira, tangannya berhenti bergerak setelah mendapat anggukan dari Kin.
Dira berjalan ke dapur yang tidak jauh dari ruangannya, menyeduh dua cangkir cokelat panas dan sepiring cake. Dira meletakan nampan di meja sofa di depan Kin.
"Kenapa tidak menyuruh Dini saja?" Kin mengerutkan alisnya, menatap heran kearah Dira.
"Kamu suamiku, aku masih bisa membuatkannya untukmu." Jawab Dira, sambil mengambil satu cangkir dan meneguknya.
Kin tersenyum bahagia, dirinya saja tidak berfikir sejauh itu. Tapi Dira, dia selalu membuat Kin bangga dan bahagia.