Dira mengambil kotak obat, membersihkan sudut bibir Kin dan luka lebam lainnya. Ingin dirinya mengomel hingga pagi, karena kebodohan mereka berdua.
Kin sedikit meringis menahan sakit. Dira yang sadar, lebih memelankan tekanan di kulit Kin sambil meniup lukanya. Gerakan bibir Dira membuat Kin gemas dan berfikiran aneh.
Kin, menarik tubuh Dira kepangkuannya lalu, menekan tengkuk Dira dan mengecup bibir merahnya. Bibir yang menjadi sasaran Ezza beberapa waktu yang lalu, memang memabukan. Orang mabuk saja tertarik, apalagi Kin yang normal.
Dira tidak melawan. Matanya terpejam, terbuai dengan sentuhan lembut bibir Kin. Sepenuhnya Dira di butakan dengan cinta, cinta yang membuatnya lagi dan lagi jatuh ke dalam pelukan Kin.