Gita akhirnya lega bisa mengucapkan dengan sangat lancar. Dia cuman bisa berharap semoga ini memang yang terbaik untuk dia dan orang lain.
Gita tahu keputusannya ini pasti akan menyakiti seseorang, siapa lagi kalau bukan Antonio. Dia belum berani sama Antonio kalau dirinya sudah ada yang punya, mungkin nanti menunggu waktu yang pas untuk mengatakannya.
"Ini, benaran lu terima taarufan gue, Git?" tanya Dimas menyakinkan lagi. Gita mengangguk pelan. "Iya beneran lah, lu kagak mau gue terima?" tanya Gita sambil memutar bola mata.
Ini salah satu sifat yang enggak disukai Gita dari seorang Dimas, dia terlalu enggak percaya diri dengan dirinya sendiri. Memang bagus sih, tandanya dia orang yang baik tetapi kalau enggak percaya diri terus gimana bisa maju.
Dimas mengadahkan kedua tangan di atas. "Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih atas nikmatmu." Dimas benar-benar sangat terharu enggak bisa berkata apa-apa.