Pov Gita
Menangis! Satu kata yang selalu mewakili segala perasaan yang ada dalam hati. Gue sekarang sedang bersama dengan Layinah, mungkin niat sahabatku baik ingin menyakinkan gue untuk mantab dalam menentukan pilihan.
Dasar hati yang begitu bebal sampai sekarang gue masih ragu dengan pilihan gue sendiri.
"Gue, enggak mau sampai lu bernasib sama seperti gue." Layinah membuyarkan lamunanku. Gue yang berkutat dengan tisu langsung menoleh ke arah Layinah. "Maksudnya bernasib sama Inn?" tolong harap di maafkan kalau orang lagi galau pasti kalau di ajak ngomong suka enggak nyambung sama sekali.
Layinah memandang lurus ke depan. "Lu, enggak inget sama pertemuan kita waktu lalu sama mantannya Kak Lutfi, ya Git?" Layinah mencoba mengingatkan gue kembali. Jelas akan gue jawab inget banget karena gara-gara perempuan itu Layinah jadi agak ragu mau menikah sama Bang Lutfi.