Gita menatap Lutfi tidak percaya, kenapa Abangnya melarang dirinya untuk di taaruf dalam waktu dekat ini. Masalahnya apaan, bukannya malah lebih bagus daripada setiap hari mengumpulkan dosa karena terlalu banyak memikirkan laki-laki yang belum jadi mahromnya.
"Terus, kamu sudah yakin sama dia, Dek?" tanya Lutfi membuyarkan lamunan Gita.
Gita mengangguk lemah. "Mungkin, Bang." Layinah merangkul Gita yang sangat kelihatan rapuh. "Temukan jawaban itu di sepertiga malamnya, Git."
Gita lupa bilang sama dua orang manusia ini kalau dia sudah menemukan jawaban yang di cari.
"Gue sudah tahu jawabannya, Inn, Bang." ucap Gita dengan suara parau. Layinah sangat antusias ingin mendengar jawabannya. "Apa itu jawabannya, Git? Lu nolak dia ya?" tebak Layinah.
Gita menatap Layinah dan Lutfi secara bergantian. Sangat berat untuk mengatakan tetapi inilah jawaban atas doanya.