Ceklek
Bunda akhirnya berhasil membuka pintu rumahnya. Setelah menunggu beberapa detik hanya untuk sebuah kunci rumah yang sangat berharga.
"Alhamdulillah akhirnya ke buka juga tuh pintu." batin Dimas. "Ayo, Dek nyalain gas nya Ayah mau buka garansinya." perintah Ayah.
Dimas mengangguk kepala. Dia langsung masuk ke dalam mobil lalu menjalankan mobilnya.
"Lurus... lurus... lurus." Ayah memberikan aba-aba.
Dimas mengikuti sesuai perintah Ayah sambil melihat spion takutnya kalau terlalu mepet dengan dinding.
Alhamdulillah! Mobil kini sudah terpakir di garansi rumah, ini saatnya bagi Dimas merebahkan diri sambil menunggu adzan isya'.
Bunda mengambil meja kecil. "Ini buat Ayah dan Adek, silahkan di minum." Dimas bangkit dari tidurnya lalu mengambil air yang sudah di buatkan oleh Bundanya. Ayah yang tadi sibuk dengan tabnya langsung meletakkan begitu saja.
"Terima kasih ya, Bun." ucap mereka serempak.
Bunda mengangguk kepala. "Iya sama-sama, Yah, Dek." jawab Bunda tulus.