***
Flashback
Ayah, Dimas dan Kakek melihat-lihat mana tanah yang ingin di jual sama pemiliknya. Setahu Kakek orang desa enggak akan pernah menjual tanah mereka kecuali salah satu dari anggota keluargan yang ingin tinggal di kota.
Kakek sangat kagum sekali dengan penduduk desa yang punya jiwa bak seperti malaikat. Tidak pernah memandang orang itu kaya atau miskin. Semuanya mereka bantu.
Kakek mencoba berpikir kira-kira siapa orang yang berniat menjual tanah.
Mereka sudah berjalan cukup panjang tetapi sampai sekarang belum menemukan tulisan "tanah ini di jual"
"Sudahlah, Nak sepertinya memang enggak ada. Kamu enggak kasihan sama Kakek sudah kelelahan berjalan jauh." Ayah memperingati anaknya.
Ayah sangat kasihan melihat mertuanya yang mulai sedikit kelelahan berjalan.
Dimas menengok ke samping. Benar apa yang di katakan oleh Ayahnya kalau Kakek nampak kelelahan dengan perjalanan yang tiada ujungnya ini.