***
Tok... Tok... Tok.
Rani mengetuk pintu ruangan Antonio dengan begitu semangat saking semangatnya sukses membuat Antonio terbangun dari tidur siangnya. Eh enggak tidur juga sih karena tadi Antonio enggak sengaja ketiduran di meja.
Antonio seperti orang yang sedang ketangkap basah telah mencuri sesuatu. Dia setelah tahu bahwa Rani sudah datang ke café dengan semangat empat lima langsung mengerjakan pekerjaan café yang sempat tertunda.
"Iya masuk aja, pintunya nggak di kunci kok." ucap Antonio dari dalam ruangan. Dia tahu kalau yang datang itu Rani tapi enggak mungkin juga untuk bilang, bisa-bisa nanti para karyawan yang lainnya pada curiga sama dirinya dan Rani.
"Siang Pak Bos." ucap Rani memberi hormat.
"Siang Ran, silahkan duduk." tangan Antonio mempersilahkan Rani untuk duduk di kursi yang ada di hadapan meja Antonio.
Antonio sudah tahu Rani mau membicarakan apa sama dirinya. Dia sebisa mungkin bersikap sok cool biar masih kelihatan wibawanya.