***
Pov Antonio
Sejauh ini Rani adalah orang yang bisa gue percaya untuk membicarakan masalahku sama Gita dan dia selalu menyampaikan apa yang menjadi keluh kesah yang di rasakan oleh Gita.
Gue meremas kepala. "Aaa... sudah saya tebak, Ran, terus saya harus gimana dong, Ran,?" ucapku bingung. Jujur sekarang gue gak tahu harus berbuat apa.
"Kalau menurut saya, kasih waktu aja buat Mbak Gita untuk merenungkan hatinya, Pak, sejauh ini hanya itu saran yang bisa saya kasih."
Ya sudahlah memang itu yang terbaik buat gue sama Gita, lagian hubungan kita juga sudah berakhir. Gue hanya akan menjelaskan sekali itupun juga menunggu hati Gita tenang terlebih dulu. Namun kalaupun nanti akhirnya Gita gak percaya gue gak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Baiklah kalau gitu, makasih atas sarannya ya, Ran, sudah sana kamu lanjut kerjanya atau bisa saya potong gaji kamu karena terlalu lama mengobrol dengan saya." usirku secara halus.
