***
Pov Antonio
Selesai sudah tanpa ada sisa sama sekali hanya kenangan yang bisa gue abadikan untuk selamanya. Gue hanya bisa berdoa semoga Gita mendapatkan laki-laki yang baik agamanya sama seperti dirinya.
Gue jadi males pengin balik ke rumah mumpung masih siang lebih baik istirahat di cafe aja kalau dirumah pasti nanti bakalan ditodong beberapa pertanyaan sama Mamah. Selepas kepulangan Gita, gue masih nyaman untuk duduk disini ditempat ini yang menjadi kenangan terakhir saat gue bertemu dengan Gita.
Sunyi dan sepi dua kata yang menggambarkan hati gue saat ini bukan karena gak berusaha untuk moveon tapi hati dan jiwaku masih bertaut sama perempuan muslimah yang bernama Gita.
Tok... Tok... Tok.
"Permisi Pak An, saya boleh masuk kedalam?" tanya salah satu pegawaiku.
Gue hafal dari suaranya pasti ini pegawai yang suka usil siapa lagi kalau bukan Rani seorang perempuan muslimah yang bikin darah tinggi gue kambuh.