***
Gita lelah untuk menunggu, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Mencoba berfikir apakah Abangnya itu lupa untuk memesankan dirinya ojek online. Kalau Gita menghubungi Abangnya takut mengganggu tetapi kalau enggak di hubungi duluan Gita juga takut kalau Abangnya lupa.
Saat ini Gita paham dengan posisi Abangnya yang harus mengurusi kasus uangnya yang di bawa kabur sama karyawannya sendiri. Yang saat ini bisa Gita lakukan adalah mondar mandir kagak jelas.
Mamah yang sedari tadi mengintai kegiatan Gita hampir pusing melihat anaknya seperti orang yang sedang menunggu kabar. Mamah mencoba mengingat apa yang bikin putrinya jadi seperti ini.
"Dek, kamu itu kenapa dari tadi jalan ke sana terus balik lagi ke sini? Ada sesuatu yang Adik tunggu?" Mamah menghentikan aktivitas Gita.
Gita hampir saja tersulut emosi kalau enggak inget sekarang Mamahnya sudah memasuki usia senja. "Mamah, lupa ya hari ini 'kan, Adik mau nganterin Layinah sama Abang buat fitting baju." ucap Gita lembut.