***
Merasa gak ada yang bela dirinya Gita memutuskan untuk segera ke dapur lalu membuatkan teh buat Abangnya. Coba aja Abangnya udah nikah pasti beban Gita berkurang satu nih tapi di sisi lain juga galau kalau misalkan Abangnya udah nikah.
Taraa... hanya membutuhkan waktu dalam tiga menit teh buatan chef Gita sudah siap di sajikan dan di taruh di atas meja makan.
"Udah selesai mandinya Bang?" tanya Mamah.
"Udah shalat isya' Bang?" sambung Papah.
"Alhamdulillah Abang udah mandi terus shalat isya' kok Mah, Pah." jawab Lutfi sambil minum teh buatan Gita.
"Syukurlah kalau udah Bang." celetuk Gita.
Gita membawa tas sudah dia isi dengan pakaian yang baru aja di jemur depan rumah. Tanpa Gita sadari kegiatannya ini diperhatikan sama Lutfi udah daritadi.
"Mau pergi kemana Dek?" tanya Papah sambil matanya masih melihat TV.
"Besok ada piknik kelas Pah naik motor." jawab Gita santai.
"Iya udah kalau gitu hati-hati ya Dek nanti Papah kasih uang jajan sisanya minta sama Abang."