***
Flashback
Namun sayang itu semua hanya perandaian semata, karena masa lalu hanyalah akan jadi masa lalu gak akan pernah jadi masa depan kecuali kalau Allah yang sudah berkehendak.
"Iya udah kalau gitu mulai sekarang Adek jangan bantuin Mamah lagi, udah duduk manis lihat Mamah masak biar Mamah yang masak seorang diri." titah Mamah.
"Maafin Adek ya Mah." Gita memasang wajah sesedih mungkin biar di maafin sama Mamah.
"Iya udah Mamah, sana Adek bantu bersihin lantai aja jangan masuk di dapur lagi." Mamah mengusir Gita sambil mengkibaskan tangan.
Papah yang baru saja masuk langsung kaget begitu mendengar suara istrinya yang teriak sampai kedengeran dari luar lalu berlari menuju sumber suara. Begitu sampai di tempat tujuan Papah hanya bisa mengelus dadanya sendiri, sangat syok akan drama yang terjadi sore ini.
"Ada apa lagi ini Mah?" tanya Papah bingung.
"Papah gak tahu apa kalau anak perempuan kita yang cantik nan jelita menggosongkan panci kesayangan Mamah." sungut Mamah.