***
Pov Antonio
"Emang bener-bener gila kopi buatan lu Drik, selalu mantap dan gak pernah mengecewakan lidah para penikmat kopi." pujiku tulus.
"Iya dong mana pernah seorang barista ternama yang bernama Hendrik bikin kopinya asem kayak orang di depanku ini." Hendrik berlagak sombong.
"Maksudnya gue asem gitu?" gue nunjuk ke diri sendiri.
"Lu ya yang ngomong bukan gue." jawab Hendrik sambil menahan perutnya biar gak ketawa lepas.
"Iya Pak Bos barista." jawabku malas.
Gue emang mengakui kalau Hendrik barista paling top dalam meracik kopi tapi untuk urusan hati dia paling cemen. Pernah suatu saat dia mendekati perempuan yang seagama sama gue alias non muslim, berhubung Hendrik ini muslim jadi dia langsung mundur tanpa ada kata perjuangan beda sama gue yang masih berjuang bagaimana caranya dapetin hatinya Gita.