***
Pov Lutfi
Dokter kenapa belum keluar juga dari ruangan itu, apa iya kondisi Layinah separah itu. Gue tak henti-hentinya selalu memanjatkan doa untuk Layinah, jangan sampai dia kenapa-kenapa kalau sampai dia sakit gue adalah orang pertama yang akan menyalahkan diri sendiri karena belum bisa menjaga istri dengan benar.
Suara dering telfon menyadarkanku dari lamunanku, siapa sih yang ganggu aja malam-malam kok nelfon. Gue cari ponselku yang gue taruh di tasnya Layinah, ouw ternyata Papah yang nelfon malam-malam.
"Kamu lagi ada di rumah sakit mana Bang? Kenapa Layinah pingsang engga ngabarin Papah?" ucap Papah berteriak di sebrang sana.
Gue menepuk dahi sampai lupa ngabarin Papah, Mamah, Gita, Ayah dan Bunda kalau Layinah masuk rumah sakit. Tapi kan tadi gue panik jadi engga kepikiran buat menghubungi siapapun.
"Maaf Pah, ini Lutfi ada di rumah skait yang deket rumah. Saat ini Lutfi masih ada di IGD Pah." jawab gue sambil menggigit bibir bawah
