***
Pov Layinah
Gue sangat menjunjung tinggi keterbukaan alias kejujuran baru yang setelahnya adalah kepercayaan dengan pasangannya. Karena kalau kita sudah terbuka dengan pasangan kita apapun akan dilewati dengan mudah tapi kalau pasangan kita sedikit saja engga jujur sama kita pasti akan ada kebohongan yang lain.
"Kenapa Kakak engga bilang sama aku?" tanyaku menuntut jawaban Kak Lutfi.
Capek hati tahu engga sih baru aja sehari menikah tapi suami gue sendiri malah bohong, kenapa dia harus cerita sama temen perempuannya. Hati gue sakit Bang Suami!
"Dengerin penjelasan Kakak dulu Yang." Kak Lutfi memegang tangan Layinah yang hendak beranjak dari kursi ruang tamu.
"Apa?" jawabku kesal. Bodo amat! Baru sehari jadi istri udah ngumpulin dosa.
"Sebenarnya Kakak dapat undangan ini udah lama cuman belum sempet kasih tahu sama kamu, Mamah, Papah dan Gitapun engga tahu." Kak Lutfi terlihat sangat frustasi.
"Terus kenapa Kakak lebih milih cerita sama Kak Cintya?"