"Ran aku serius, jangan bilang kamu akan mengikuti permainan Jaira?" tanya Jei setelah melihat ekspresi Jackran.
Jei seharusnya lebih tahu bahwa sebenci-bencinya Jackran kepada neneknya, Jackran tidak akan pernah meninggalkan neneknya. Sebagai orang yang mengenal Jackran dari lama dan sebagai orang terdekat Jackran, Jei tahu bahwa Jackran akan siap hancur bersama neneknya.
"Aku harap kamu lebih memperhatikan lagi apa yang akan kamu lakukan, aku harap kamu tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati mu." Ucap Jei lagi memperingati Jackran yang tampak masih diam.
"Aku harus segera pergi." Ucap Jackran kemudian tanpa berniat memberikan jawaban yang pasti kepada Jei.
"Ran." "Jackran." panggil Jei. Sedangkan Jackran mengabaikan panggilan Jei dan berlalu meninggalkan Jei yang tampaknya harus menerima apapun keputusan Jackran nanti, karena Jei tahu bahwa Jackran akan tetap melakukan apapun untuk tetap berada di sisi neneknya itu.