Chereads / THE RUTHLESS MAFIA / Chapter 4 - CHAPTER 4

Chapter 4 - CHAPTER 4

Cassy POV

Perlahan aku mencoba membuka mataku, aku berusaha bangun tapi gagal karna kepala ku sangat sakit. Eh?? Sakit kepala? Apa aku semalam mabuk? Tiba tiba seperti film, semua yang terjadi semalam terulang kembali diotak ku.

"tapi kenapa aku bisa ada diapartemen ku?"

"bagaimana aku bisa sampai keapatemenku dengan selamat?"

"bukankah aku diculik?"

Perasaan panik menyelimuti ku, berjalan menuju kaca aku langsung melepaskan baju dan memperhatikan baik baik setiap inci tubuhku. Tapi tidak ada luka, lebam maupun jahitan.

Yang terlintas dipikiran ku pertama adalah apakah ada organ ku yang diambil ,tetapi tidak adanya jahitan memastikan hal itu tidak terjadi.

"apa semalam mimpi ya?",pikirku

Tapi tunggu... Apa ini?

Jari ku menyentuh sesuatu yang seperti bekas lebam? Tapi kenapa ada dileherku? Bekasnya juga terlalu kecil kalau hasil dari pukulan.

Wait....

Sepertinya aku tau ini apa.

Sialan! Ini seperti cupang.

But who gave me this? Saat menyadari bahwa itu cupang, aku panik dan langsung menelepon emerly.

--------------------------

"oh my god cassy, kemana saja? Aku sama jack khawatir banget, jack menelponmu berkali kali tapi tidak ada jawaban. Jack bahkan berpikiran untuk menelpon polisi kalau sampai nanti siang kau belum ada kabar!" ,marah emerly

"semalam aku diculik "

"hah?!!! Masih mabuk ya? ", ucap emerly dengan nada tidak percaya

"serius!!,aku beneran diculik semalam oleh orang yang yang berpakaian jas serba hitam diclub. Dan.. Dan mereka ngebunuh orang... "kataku gemetaran mengigat kejadian semalam

"oke aku jemput sebentar lagi" ,kata emerly langsung

Setelah emerly datang menjemputku, kita pun pergi ke cafe terdekat karena berada diapartemenku membuatku tidak nyaman. Mengigat bagaimana mereka bisa membawaku kembali membuatku sangat takut.

"cas yakin kan itu bukan mimpi?", tanya emerly ragu

"awalnya juga ngira itu mimpi tapi setelah telpon tadi dan kau bilang semalam aku tiba tiba menghilang, lalu..

Lalu...

"shh... Pelan pelan cassy, minum dulu coba" ,kata emerly saat melihatku mulai gemetaran

"dan.. Dan kenapa juga kepalaku sakit banget walaupun gak minum sama sekali? Kalaupun aku minum dengan orang asing harus nya ingat dong kejadian sebelum minum ya kan?? Dan yang aku ingat jelas hanya sampai saat sebelum dibekap dari belakang...."

"ini juga... . " , kataku sambil menunjukkan bekas cupang di leher ku

"kenapa bisa ada ini kalau cuman mimpi??!!" ,tanyaku dengan nada agak tinggi pada emerly yang jelas tidak tau jawabannya

"beneran... Akku. beneran ga boong, itu uda pasti bukan mimpi" , kataku sambil bergetar

"okay okay...tenang dulu", kata emerly berusaha menenangkanku

Setelah kira kira 30 menit berdiam emerly melanjutkan ucapannya

"kalau gitu kita harus lapor polisi cassy" , kata emerly setelah berpikir panjang

"aku takut ly, kalau mereka bisa ngebunuh orang ditempat ramai tanpa takut. Apa coba yang bisa mereka lakuin kalau tau aku ngelapor??!

lagian ga ad bukti sama sekali yang ada hanya bakal dikira orang gila atau mabuk" , kataku ragu

"tapi anehnya, kenapa mereka ngebius tapi akhirnya tetap anterin balek apartemen.."

"dan tau dari mana alamat apartemennya ? ", sambung emerly

"aku juga gatau... ", kataku sekarang sangat takut

"yauda...gini kita kerumahku aja sekarang ya..."

"okayy", jawabku mengangguk

Saat menuju mobil emerly, aku merasa seperti sedang diawasi. Melihat sekelilingku, aku tidak sengaja melihat dua orang lelaki didalam mobil sedang menatapku.

"mungkin karna aku sedang paranoid.. Semua yang disekitar ku membuatku takut"

Menghapus jauh jauh pikiran ku, aku masuk kedalam mobil.

"mungkin ini hanya kebetulan"

"aku pasti hanya panik karna semalam" ucapku berusaha meyakinkan diri sendiri.

"whats wrong cassy?"

"nothing", jawabku berusaha tersenyum agar emerly tidak cemas

"okayy"

Emerly lalu menghidupkan mobilnya.

-----------------------

2 minggu kemudian

"Kau yakin? " tanya emerly ragu

"iyaa... Uda dua minggu berlalu dan semuanya baik baik aja kok.. Aku bahkan mulai berpikir apa semua itu beneran mimpi?" , kataku sendiri ragu

"its okay, mimpi atau bukan tetap harus lupain semuanya yaa.. Aku beneran khawatir banget waktu melihatmu gemetar ketakutan"

"sorry ly, ud buat kau terkejut dan maaf juga ud repotin" , ucapku merasa bersalah

"ngak merepotkan sama sekali kok", jawab emerly sambil tersenyum

"sekarang juga uda baik baik aja, kalo nanti mau, aku juga bisa sering sering kesi..

"ya ya harus harus" respon emerly terlalu cepat

Kami berdua pun tertawa.

Hari hari berlalu dengan cepat dan tidak terasa sudah sebulan berlalu sejak kejadian itu.

Aku baru saja menyelesaikan shift kerja malamku di McDenold's. Saat hendak berjalan keluar tiba tiba wajah jack muncul

"haii" sapanya

"woahh kamu kenapa kesini?

Ia menaiki alis kanannya dan tersenyum

"eh.. ini kan tempat makan pastinya buat makan, bodohnya aku, " ucapku malu menjawab pertanyaan ku sendiri

"engga kok, aku kesini mau menemui kamu" , kata jack sambil tersenyum

"hah? Ada apa? " , tanyaku langsung

"ayo.. ngomong aja di mobilku, sekalian aku antar kamu pulang", katanya sambil menarik tangan ku ke mobil mewah miliknya.

Setelah didalam mobil aku langsung memulai percakapan

"jadi, ada apa? " tanya ku penasaran

" woah.. , apa kamu selalu tidak sabaran begini?" tanyanya sambil tertawa yang pasti membuat semua wanita langsung jatuh hati.

" engga sih, cuman penasaran hehe" ucapkan membela diri

"jadi ada apa?" tanyaku lagi tidak menyerah

Jack hanya tertawa

"sebenarnya cuman mau bertemu denganmu" katanya terlihat serius

"eh..oh.. Okay.." ,kata ku tidak tau harus menjawab apa

"ohh aku tau!!  Kamu pasti lagi bosen kan ?" ,tanyaku lagi dengan polos

"untuk anak sepintar kamu, ternyata kamu cukup tidak peka yaa..", katanya dengan nada menyindir

"hmm apa sih" ,jawabku pura pura tidak senang

"hahaha, btw kamu selalu pulang jam segini ya? " tanyanya lagi

"iya, part time ku berakhir jam 10  , emang kenapa?"

"engga sih, tapi aku rasa bahaya buat cewek pulang jam segini. Besok aku jemput lagi ya? "

"ngakk papa, ngak bahaya kok. Jalanan menuju apartemenku juga terang" ,jawabku meyakinkan

Jack tidak mengatakan apa apa

"by the way kok kamu bisa tau aku kerja disana?" , tanyaku penasaran

"tadi aku menghubungimu tapi gak dijawab, jadi aku nanya emerly" ,kata jack sambil fokus menyetir

"ohh... "

dan tidak terasa sudah sampai diapartemen ku.

"makasih ya pak supir , selamat malam!" kataku sebelum membuka mobil dengan nada bercanda

"okay, besok ku jemput lagi ya?, katanya sambil melihat ku dengan tatapan cemas

"hmm okay kalau ga ngerepotin,tapi aku ga ada uang buat bayar ongkos nya lohh" jawabku yang membuatnya tertawa

"hahahaha dasar gila" , tawanya

"byee.. " , ucapku sambil tertawa dan membuka pintu mobilnya.

Aku pun berjalan ke lift sebelum melambaikan tangan sekali kali sebelum jack pergi , lalu akupun menekan lantai 12 dimana kamarku berada. Tidak berapa lama aku sudah didepan kamarku. Menekan passcode aku masuk kedalam. Sesampai didalam aku melepas sepatu lalu tanpa membuka lampu karena aku masih bisa melihat walau remang remang . Berjalan menuju toilet kubuka kancing bajuku lalu celanaku lalu bra ku dan saat hendak membuka celana dalam, aku terdiam membeku saat mendengar suara laki laki dibelakang ku.

"tubuh yang indah cassy, tapi kalau kamu melepas bagian terakhir itu aku tidak yakin bisa menahan diriku lagi"