Chereads / takdir yang tertunda / Chapter 2 - 2

Chapter 2 - 2

Pak ustadz adam adalah adik dari papanya Clara dia cuma punya seorang anak laki-laki dan sekarang berada di Kairo untuk melanjutkan sekolah, namanya Yusuf dia satu tahun lebih tua dari Angel kakaknya Clara, dia juga sangat sayang sama Clara dan dia tau bagaimana keadaan Clara yang di benci papanya, karena abi dan umi sudah menceritakan semuanya tentang Clara kepada Yusuf.

"Kamu itu emang anak pembawa sial,  kamu selalu saja buat ulah,  kamu anak yang nggak pernah saya harapkan,  sekarang kamu harus pergi". Kata papa Clara

" Kenapa Cla harus pergi pa Cla  enggak mau pa, Cla seperti ini itu karena papa Ngga pernah bisa sayang sama Cla pa, papa Ngga pernah peduli sama cla pa, apa cla bukan anak kandung papa,  Jawab pa kenapa papa cuma sayang sama kak angel, cla nggak mau pergi pa,,  cla mohon jangan pa. " Jawab Clara.

" Tekat saya sudah bulat kamu akan saya kirimkan ke kota tempat tinggal adik saya,  kalau kamu tidak mau kamu jangan harap bisa gunakan semua fasilitas dari saya dan tidak akan bisa ketemu saya lagi" Kata pak Fano dengan sangat marah.

"Cla nggak mau pa" Kata Clara cukup keras sehingga umi dan abi langsung masuk ke kamar Clara

" Kamu kenapa nak,  kamu mimpi buruk lagi??? " Tanya umi.

"Iya umi" Jawab Clara.

" Ya sudah kamu tidur lagi ya, jangan lupa baca doa kalau mau tidur ya " Sambung umi,  dan Clara cuma mengangguk. 

Setelah umi dan abi keluar Clara menangis " Mama kenapa cla seperti ini,  kenapa mama dan kak angel tinggalin cla,  cla sendiri ma,  kenapa mama harus jemput kak angel juga ma, ma cla pengen ikut mama juga" Kata Clara,  sedangkan di luar umi mendengar semua yang di katakan Clara, dan umi merasakan sakit yang sangat dalam juga sama seperti Clara.

Pagi hari Clara keluar kamar dengan pakaian yang di bilang seperti anak yang ingin tawuran dengan celana yang sobek di bagian lututnya, dan baju kaos yang berlengan panjang.

"Clara kamu makan dulu ya,  umi sudah siapkan semua makanannya " Kata umi lembut.  Clara langsung duduk di depan umi, kemudian abi juga duduk untuk sarapan pagi bersama.

" Umi senang deh kalau sekarang umi kalau makan nggak berdua sama abi lagi tapi juga di tambah anak gadis umi yang cantik ini " Kata umi Halimah dengan bahagia.

Clara cuma mendengarkan saja tanpa suara.

" Iya umi apalagi kalau Clara pakai hijab pasti tambah cantik lagi kan umi, mulai hari ini Clara ikut abi ke sekolah ya dan Clara lanjut belajar lagi ya "Balas pak ustadz.

" Tapi abi cla nggak mau di sekolah itu, cla nggak mau pakai baju yang kayak di pakai  umi, cla panas kalau pakai itu" Jawab Clara

" Kalau kamu nggak mau,  masa iya anak abi nggak sekolah sih ya sudah kamu pakai baju itu saja untuk sementara ya " Kata pak ustadz.

Sekarang Clara nggak punya alasan lagi untuk menolak.

Jarak antara rumah pak ustadz dengan sekolah tidak terlalu jauh cuma bisa jalan kaki saja,  tapi sekarang pak ustadz naik mobil karena sudah agak terlambat.

Saat sampai di sekolah Clara turun dari mobil dan semua siswa-siswi pesantren melihat Clara dengan berbagai macam pikiran,  ada yang mengatakan cantik, ada juga yang mengatakan anak jalanan dan ada juga yang bingung kenapa dia bisa bareng sama pak ustadz,  setau mereka pak ustadz tidak punya anak cewek apalagi model begituan.

Saat Clara sudah ada di depan pintu kelas bersama pak ustadz,  pak ustadz masuk dan mengucapkan salam.

" Assalamu'alaikum wr. Wb hari ini kelas ini kedatangan teman baru,  tapi maaf ya kalau teman baru kalian sedikit berbeda dan Clara perkenalkan nama dan asal kamu, " Kata pak ustadz.

"Perkenalkan nama gue Clara Claudia asal gue dari jakarta", Kata Clara singkat dan cuek ekspresi.

"Ada yang mau bertanya, kalau tidak ada Clara kamu duduk di samping Aisyah, dan Aisyah angkat tangan kamu" Kata ustadzah Maryam.

Clara berjalan ke tempat duduknya.

" Aku Aisyha, kamu itu keponakannya ustadz adam ya " Tanya Aisyha,  tapi Clara cuma menganggukan kepalanya saja dengan wajah dinginnya.

Sekarang sudah waktunya untuk istirahat dan aisyah mengajak Clara keluar kelas dan Clara mengikuti aisyah dan teman-temannya,  Clara memperhatikan aisyah,  perempuan itu sangat baik hati, lemah lembut dan juga banyak di sukai temannya.

" Cla kamu mau pesan apa " Tanya aisyah setelah mereka sampai di kantin pesantren.  " Gue samain aja sama lo " Kata Clara. Semua yang ada di situ melihat ke arah Clara dengan wajah yang marah,  mereka nggak suka kalau Clara kasar bicaranya sama aisyah. " Ya udah aku pesan makanan dulu ya kata aisyah. "

Setelah aisyah kembali Clara melihat kalau aisyah memperhatikan seorang cowok yang sedang bergurau bersama teman-temannya. Menurut Clara cowok itu lumayan juga tapi sayang sifatnya lebih dingin lagi dari pada es di Kutub. Pikir Clara.

"Clara kamu bisa nggak kalau bicara itu lemah lembut dikit biar enak di dengar " Kata putri teman aisyah.

Clara langsung menyudahi makannya  dan langsung pergi dari tempat itu.

" Putri kamu nggak boleh ngomong itu,  Clara itu dari jakarta jelaslah dia bicara seperti itu, ya sudah aku kejar Clara dulu ya "kata aisyah.

Aisyah melihat Clara ada di bawah pohon di dekat taman dia duduk sendiri dan menatap lurus ke depan.

" Kamu kenapa,  nggak usah di dengar putri ngomong apa ya,  aku tau kok kalau kamu itu perempuan yang baik, kamu kalau mau cerita,  cerita aja sama aku ya " Kata aisyah.

"Kenapa sih lo baik banget sama gue,  gue selalu kasar sama lo tapi lo tetap aja baik sama gue,  gue benci sama lo aisyah". Kata Clara.

"Walaupun kamu itu benci sama aku,  tapi aku tetap mau kok jadi teman kamu, aku itu udah anggap kamu itu adik aku kok " Clara terkejut mendengar ucapan aisyah.

" Terbuat dari apa hati  lo aisyah,  gue iri sama lo,  lo sempurna menurut gue " Balas Clara sambil tersenyum.

Aisyah memeluk Clara dan mereka tersenyum bersama.

" Kamu nggak sendirian kok, ada aku yang selalu ada buat kamu Clara sampai kapan pun ya " Kata aisyah kembali.

" Lo itu malaikat aisyah, lo bukan manusia biasa " Kata Clara dalam hatinya.

Dari kejauhan ada seorang laki-laki yang memperhatikan mereka berdua sambil tersenyum.

Clara pov

Aku nggak tau harus baik atau apa kepada aisyah, aku benci sama orang yang menganggap Agama itu penting, tapi aku juga nggak bisa lama-lama untuk tidak dekat dengannya, perasaan nyaman aku udah seperti perasaan nyaman untuk kak angel, apa dia di takdirkan untuk menggantikan kak angel untukku, tapi aku nggak akan pernah lupa kalau kak angel meninggal itu karena dia ingin menyusul seseorang, aku akan balas dendam padanya, tapi sekarang aku nggak tau dia di mana. Maaf aisyah tapi aku harus balaskan dendamku.