Bryan menatap Irwan yang tengah menonton bersama anak dan juga istrinya dengan intens. "Sungguh terbuat dari apa hatimu Wan?" Tanyanya di dalam hati saat melihat Irwan tampak tersenyum tanpa beban. "Melihatmu tersenyum seperti ini orang-orang pasti akan berpikir bahwa kau adalah pria beruntung yang kehidupannya lurus tanpa ada masalah siapa yang akan menyangka kalau dibalik senyuman bahagia itu kau menyimpan sebuah rahasia dan luka yang sangat dalam." Gumamnya.
"Ada apa Yan? Kok natap kak Irwan gitu banget yah?"
"Ha…ada apa?" tanya Bryan gelagapan melihat Arman sudah ada di dekatnya.
"Aku tanya kamu kok natap kak Irwan gitu amat sih? Ada apa, apa ada sesuatu?" Ulang Arman.