Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Luxcinda: Angelus Mortis

Ai1305
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5.5k
Views
Synopsis
Bomm..... Suara ledakan menggema memecah kesunyian malam. Jeritan kesakitan membangunkan penduduk dari tidur nyenyaknya. Mereka tergopoh-gopoh bangun untuk melihat apa yang terjadi. Seketika mata terbelalak melihat bangunan bergaya Eropa dilalap oleh kobaran Api. Namun yang paling mengerikan adalah, potongan tubuh berserakan. Seakan bahwa sebelum terjadi ledakan ada pembantaian yang mengerikan telah terjadi. Seolah tidak takut ketahuan oleh para polisi. Pembunuh meninggalkan potongan mayat dengan mengenaskan disertai mawar hitam. "Ini baru permulaan, nikmati mimpi buruk kalian" sosok berjubah hitam keluar dari balik pohon. Berjalan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Lalu menghilang ditelan kegelapan malam.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Hello guys, perkenalkan Ai penulis baru. Ai udah lama menjadi pembaca yang baik dan budiman. Tapi entah kenapa tiba-tiba pengen nulis, apalagi lihat karya-karya yang bagus di web novel. Curhat dikit. 😁😁 Ditampol readers. Langsung aja biar gak banyak curhatan lebay.

21+

Banyak adegan Gore

yang kagak tahan minggir.

PLAGIAT JAUH-JAUH 🔪🔪

🌸🌸🌸

Kepribadiannya berubah 180° sejak kejadian 10 tahun silam. Pembunuhan sadis yang dialami ibunya menjadikan kepribadiannya dingin dan kejam. Menjadi Assassins demi balas dendam.

Ketika tinggal selangkah lagi aksi balas dendamnya, kenyataan menamparnya dengan kejam. Membuatnya tertekan, memilih antara melanjutkan atau menghentikannya.

"Tidak.... jangan mendekat!"

(Teriak wanita itu ketakutan, tubuhnya yang dipenuhi luka bergetar, isak tangis mewarnai wajahnya). Namun sosok tersebut hanya diam membisu, tatapan dinginnya mampu membuat suhu diruangan mendadak turun dan mencekam, sehingga membuat orang-orang yang berada disekitarnya kesulitan bernafas dan tak berkutik.

"Leon, nikmati makan malammu."

(Akhirnya, setelah keheningan mencekam sebuah suara keluar dari bibir merahnya. Tidak ada ekspresi hanya raut datar).

Geraman rendahpun keluar. Seakan mengerti akan perintah dari sang majikan. Air liur menetes ke lantai yang dipenuhi bercak darah. Tatapan Lapar menghiasi kedua mata kuning tersebut.

Tidakk.... Jangann

AAAAAAAA.