Chereads / Luxcinda: Angelus Mortis / Chapter 2 - Gladiator

Chapter 2 - Gladiator

Plakk....

Tamparan keras menggema, disertai jeritan memilukan.

Hikkss... "Ini semua salah paham, kenapa kau tidak percaya dengan ku?"

Isakan tangis membuat suasana semakin mencekam. Bau anyir disertai bau apek menyeruak disalah satu ruangan gelap. Hanya cahaya remang-remang yang menyinari ruangan tersebut.

"Cih, setelah bukti yang ada didepan mata, kau masih tetap tak mengakuinya?" Dasar jalang aku menyesal menikahimu".

Sosok pria bertubuh tinggi dan tegap dibalut jas hitamnya menatap dingin wanita yang tengah menangis sambil memohon ampun. Bahkan ia tak peduli melihat keadaan wanita yang mengenaskan tersebut. Gaun putihnya telah menjadi kecoklatan, Darah dan keringat mengalir menjadi satu. Membuat sang wanita meringis kesakitan.

"Kumohon, ini tidak seperti yang kau lihat, percayalah padaku". Isakan wanita memilukan membuat siapa saja yang memandang miris. Wajah cantiknya kini telah ternodai irisan pisau, bibirnya sobek, dan tubuhnya penuh luka dan lebam-lebam.

Namun, bukannya kasihan pria kejam itu hanya memandang datar wanita tersebut.

Srakk....

"Akkkhhhhh"

Tarikan rambut membuat wanita malang itu mendongak secara paksa. Ia merasakan kulitnya seakan mau lepas dari kepala.

"Tidakkk,, Mommy."

Jerit seorang gadis kecil berusia 5 tahun. Ia menangis melihat ibunya tengah disiksa.

"Lepaskan mommy ku, kenapa daddy jahat sama mommy."

Ia menarik paksa tangan sang ayah agar melepaskan jambakan rambut sang ibu. Namun, bukannya melepaskan jambakan justru ia mengibaskan tangan yang dipegang putrinya.

Brakkk....

Gadis kecil itu tercampak dan membentur anak tangga.

"Inda!!!!"

Jerit sang wanita. Ia menatap sang putri yang membentur anak tangga.

"Cukup, jika kau ingin menyiksa, silahkan siksa aku. Jangan kau libatkan Inda. Dia tak bersalah." Jerit wanita itu prustasi, ia menatap nyalang sang suami.

Pria tersebut hanya memandang dingin wanita yang malang tersebut. "Kenapa aku tak bisa menyiksanya?"

"Dia itu putrimu, putri kandung mu."

"Oh ya? aku tak percaya, aku yakin dia anak hasil hubungan gelap mu dengan pria itu."

Perkataan sang ayah berhasil membuat Inda semakin menangis. Ia tak menyangka ayahnya tak mengakui dirinya.

"Hiks...hikss...Daddy, jangan sakiti mommy lagi"

Inda mendatangi ayahnya dan memeluk paha ayahnya. Melihat hal itu ia hanya menatap datar putrinya. Lalu mendorong sang anak.

"Kau bukan putriku, kau anak jalang". Ujarnya dingin.

Jederrrr

Bagai disambar petir, Inda mematung mendengar ucapan sang Ayah. Ia menangis keras berlari ke ibunya. Dadanya sesak bagai dihujam ribuan jarum. Ia hanya gadis kecil berusia 5 tahun. Tetapi sudah menyaksikan hal mengerikan.

" Putriku,, jangan menangis".

Wanita itu menangis, sambil memeluk putrinya. Ia tak menyangka, suami yang sangat ia cintai menuduh dirinya dengan kejam, bahkan tidak mengakui putrinya.

"Cihh, cukup acara dramanya. Zero bawak wanita ini ke arena" Ucapnya dingin

"Baik tuan". Zero menarik paksa wanita itu agar terlepas dari putrinya.

" Tidakk,,,, mommy... jangan bawak mommy"

Inda menangis kencang melihat sang ibu di bawa oleh tangan kanan sang ayah. Ia mengejar sang ibu, namun salah satu pengawal menangkapnya.

Mommy....(Jerit inda)

Inda.....

Hayooo.... gimana???

Kasi Koment dong

sekalian tinggalkan jejak

biar Ai semangat untuk Update 😁😁

NEXT