Sebuah senyum jahat pun tercetak dengan sangat nyata. Untuk kemudian, kapten tim itu memandang Nathan dengan seringaian liciknya. Dia menepuk bahu para timnya, kemudian dia memandang Nathan lagi lurus-lurus.
"Ucapannya tadi bener-bener udah kayak yang sok jago dan paling bener sedunia. Jadi, teman-teman, gimana kalau kita buat lututnya itu hancur dalam hitungan detik. Apa kalian siap buat ngelakuin itu?" tanya kapten tim itu, mereka yang ada di sana pun menyeringai. Kemudian mereka mengangguk setuju, dan berlari menyebar pada titik-titik tim SMA Airlangga.
Pertandingam kembali di mulai, hanya ada dua kini yang mencoba membayangi Nathan. Tapi Nathan agaknya curiga, sebab di bagian kiri seolah hanya bertugas untuk menekan pergerakannya ke kanan dan yang sebelah kanan mencoba untuk menyentuh tubuhnya.