"Nath, Nathan?" sapa salah seorang Dosen saat Nathan kebetulan berada di kamar mandi sendirian. Dia hendak menyusul Dinda, yang dari tadi mengajaknya pulang. Tapi, belum sempat dia keluar, dia dihadang oleh sosok Dosen dengan tinggi setelinganya, dan tubuh yang lumayan lencir. Dosen itu berambut klimism dan kemejanya dimasukkan ke dalam celana, dan diikat sampai sepertu. Beberapa helai rambutnya di bentuk tanda tanya kebalik, dan menghiasi jidat lebarnya. Nathan benar-benar teringat dengan sosok superhero, tapi dia sendiri lupa tatanan rambutnya seperti superhorse siapa. "Nak, Nathan? Kamu yang namanya Nathan Alfaro, kan?" tanya Dosen itu lagi.
Nathan langsung terjingkat kaget, kemudian dia memegangi tali tasnya yang hampir meloror.