"Din, aku mau ngomong sama kamu," Nathan pun masuk ke dalam ruangan panitia SMA Airlangga. Dan di sana dia sudah ditodong dengan tatapan sinis oleh Sasa juga Nadya. Dia tahu betul, mungkin ceweknya sudah cerita dengan dua cewek yang ada di sisi kanan—kirinya itu. Itu sebabnya dia merasa tiba-tiba berada masuk ke dalam sebuah kandang macan, yang macan-macannya siap menerkamnya kapan saja.
"Nath, tumben lo mampir?" Queen datang, sambil membusungkan dada besarnya dia mendekat pada Nathan. Nathan hanya tersenyum simpul, untuk kemudian dia kembali memandang Dinda yang sengaja pura-pura tidak melihatnya sama sekali. "Nath, di dalam ada banyak makanan. Gue ambilin, ya?" caper Queen lagi.