"Sorry… sorry… gue nggak—" seorang cowok tampak berlari menghampiri Dinda. Ucapannya langsung terhenti saat tahu kalau cewek yang tak sengaja dilempar bola itu adalah Dinda. Matanya melotot, pun dengan Dinda. Untuk dua kalinya cowok ini membuat dia menjadi manusia paling sial di dunia. Apalah cowok ini sebenarnya adalah cowok pembawa sial untuknya?
"Elo?!"
"Elo?!"
Pekik keduanya kompak, saling tunjuk dengan tatapan yang sangat tajamnya. Meta kemudian mengambil bola basket itu, dan dia pegang erat-erat. Matanya sudah melotot ke arah Dimas dengan amarah yang sudah naik ke ubun-ubun.
"Elo ini kayaknya pembawa sial buat gue banget, ya! Kenapa setiap ada elo, selalu aja gue kenal sial!" semprot Dinda.