"Kenapa gitu, Nor? Spesialnya apa nih? Penasaran gue," semangat Dinda. Karena dia merasa menjadi seseorang yang spesial, saat Nora mengatakan hal itu.
Nora tampak sangat antusias, melihat Dinda yang agaknya begitu menghargai usahanya dalam membuat roti khusus untuknya itu. Kemudian dia membenarkan posisi duduknya, menghadap Dinda sampai dia mengabaikan bagaimana jalannya pertandingan dari tim basket saat ini.
"Semua bahan yang gue buat di roti ini semuanya bahan import. Bahkan, isian cokelatnya itu cokelat dengan kualitas terbaik yang gue favorit banget, Din. Nggak tahu kenapa, liat elo gue ngerasa klik aja. Dan syukur kalau elo suka ama roti buatan gue,"