Niken hanya tersenyum, kemudian dia memandang ke arah Fero yang sudah tak peduli dengannya.
"Iya, Tan. Kami sempet deket dulu," jawab Niken yang masih sopan.
Siska yang mendengar suara mendayu-dayu Niken tampak engap. Andai saja dia tak tahu tabiat asli Niken, dia pasti akan sangat menyukai perempuan yang berdiri di sampingnya ini. Tapi, Siska sudah tahu semuanya. Sudah tahu betapa busuk perempuan satu itu.
"Oh, jadi kalian pernah deket?" kata Mira yang agaknya tampak semangat menanggapi jawaban dari Niken. "Pacaran, atau—"
"Sudahlah, Dek. Fero masih kecil. Lagian, ada banyak anak perempuan selain dia, kan?" potong Siska, dengan nada sinis.
Mira yang merasa tidak enak hati pun, langsung menyikut lengan Kakak iparnya. Kemudian, dia mengedip-kedipkan matanya.