Chereads / Love RANBIN / Chapter 3 - SENGAJA

Chapter 3 - SENGAJA

Dirimu bersamanya, diriku sendirian

( Rana )

...

Sore ini adalah sore tersial yang dialami oleh seorang Bani. Bahkan, Selina—kakak perempuan Bani geram dengan luka yang ada disudut bibir adiknya itu.

"Kamu ini di sekolah ngapain aja sih Bani? Berantem apa belajar sih?!" Bani meringis saat Selin—kakaknya itu menekan bagian luka yang ada di bibir Bani. "Ya belajar lah kak, masa berantem" jawab Bani, membuat Selina kembali menekan luka tersebut.

"Jawab aja terus omongan kaka,"

"Biarin aja, kalo sampai ini terulang kedua kali, kakak kirim kamu ke kampung! Gak usah sekolah, jaga kambing dan yang lainnya aja!" Ancam Selin dengan sengit.

Ancaman itu tidak main-main, sedangkan Bani hanya bisa menunduk. "Lah kalo Bani jaga kambing, berarti Bani itu kambing juga dong ka? Pfftt.."

Selin mendelik. "Iya, Bani kambing, kamu kebo nya," ujar Selin tak kalah sengit dari yang tadi. Membuat Roli cemberut.

Sebenarnya, ini semua bisa terjadi karena ulah Roli. SKSD dengan Rana, kelewat penasaran, dan akhirnya malah Bani yang terkena imbasnya.

"Udah ah, Kaka males liat muka kalian berdua. Bikin Kaka kesel aja," Lalu Selin pergi dari hadapan Bani dan Roli.

Seketika ruang tamu sepi. Roli sibuk mengetik sesuatu di ponselnya sambil duduk di sofa, sedangkan Bani lanjut mengobati luka yang ada di bibirnya sambil duduk di samping Roli.

"Eh, Lo liat gak tadi mukanya Rana takut banget pas ngeliat Bian ngamuk kek tadi?" Bani mengangguk. "Hm, gue liat, dan gue kasihan."

"Eh tapi, keknya si Rana beneran udah sendiri,"

"Coba deh Lo liat postingan terbaru di IGnya, Lo baca caption-nya"

Segera Bani menaruh kotak P3K di tempat semula, lalu mengambil ponselnya yang ada di saku celana.

"Dirimu bersamanya, Diriku sendirian."

"Lah maksudnya?" Kata Bani saat matanya masih tetap fokus melihat postingan tersebut. Roli mendengus "Lo ogeb atau gimana sih? Itu artinya sih Rana udah jomblo, udah waktunya lo kejar si Rana. Paham?"

Bani menoleh lalu fokusnya kembali pada postingan itu. Terlihat sekali, Rana sedih. Tapi, ada satu hal yang kembali dipikirkan Bani. Mengapa Rana menampakkan wajah takut ketika kejadian satu jam yang lalu terjadi?

"Ehm, gue akan terus ngejar dia sampai kapanpun." Roli yang mendengar itu langsung terkekeh.

"Bagos, bagos, sahabat gue bucin bener wkwk"

....

Esoknya,

Di perpustakaan. Tepat jam pelajaran kosong, terlihat Bani sedang tidur nyenyak disudut perpustakaan. Ia sendirian, tidak ada Roli yang menemaninya seperti biasa. Tetapi, seseorang yang tak jauh dari posisi Bani sedang berkacak pinggang dan menatap Bani dengan tidak senang.

Plak!

"Astagfirullah!"

Bani kaget, sedangkan seseorang yang dihadapannya tetap menampakan wajah datarnya tampa ekspresi.

"Aishh..." sambil mengusap muka yang terkena gamparan buku tadi, seketika Bani tercengang.

"Lo tau kan ini perpustakaan?" Bani mengangguk. "Terus kenapa Lo tidur disini?!" Bani langsung melihat sekitar.

"Ya, sorry.. gue gak sengaja," kata Bani sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ckckck," lalu seseorang itu pergi dari hadapan Bani dan mencari buku disalah satu rak perpustakaan.

"Anjrit gue mimpi apa? Sampe bisa dibangunin sama bidadari?!"

Mata Bani fokus pada satu orang. Orang itu adalah yang membangunkannya tidur tadi. Sebenernya jika itu orang lain, mungkin Bani akan memarahinya, tapi karena orang itu adalah Rana.

Maka biarkanlah..

Roli beruk🐒

P

P

Weh Lo dimana?!

Gue nyaris pingsan karena ngeliat bidadari!

Ah bangsat, senengnya gue..

Kapan lagi dibangunin sama bidadari wkwk..

Anjrit gue terhura!

(Send)

Setelah mengirim beberapa pesan pada Roli, Bani buru buru mencari cara agar bisa dekat dengan Rana.

"Ehm.. gimana..ya..,"

Ahaq!

"Kali ini gue yakinin dia luluh!"

...