Chereads / Love RANBIN / Chapter 5 - PESAN TERAKHIR

Chapter 5 - PESAN TERAKHIR

Begini rasanya melihat orang yang kita sayang sedang sedih. Sakit.

(Bani)

...

Taman dekat rumahnya kini terlihat ramai. Sekitar pukul empat sore, Rana ada disana, namun ia tidak sendirian. Melainkan bersama seseorang yang kini tengah asyik menikmati udara sore.

"Anak Buna gak capek berdiri trus?"

"Sini duduk, Buna mau bicara sesuatu sama kamu,"

Ajakan dari seseorang itu tidak bisa Rana tolak. Ia adalah Bundanya, yang biasa Rana panggil Buna. "Iya Bun, ini Rana duduk nih" Tampa perlu menunggu waktu lama, Rana langsung saja duduk disamping bundanya. Alhasil membuat bundanya tersenyum tipis dan sangat manis.

"Buna gak kedinginan? Atau mau pulang aja?" Pertanyaan Rana membuat bundanya terkekeh. Ia tau, Rana sangat khawatir padanya. Tetapi, suatu saat nanti akan terjadi. Ia harus membicarakannya sekarang sebelum ia pergi jauh.

"Kamu ini, jangan terlalu khawatir kayak gitu ah"

"Kamu gak liat Buna udah pake sweater? Gak mungkin dong buna masih tetap kedinginan." Sambungnya. Membuat Rana menghela nafas. Dan setelah itu tersenyum menatap seseorang yang sangat disayanginya.

"Buna,"

"Jangan pernah tinggalin Rana yah,"

"Rana gak mau sampai Buna ninggalin Rana, ayah, sama bang Xander"

"Buna harus tetap disini, terus berkumpul bersama kami semua"

"Janji ya Buna.."

Rana memeluk bundanya dari samping cukup erat. Hal itu terlihat sangat manis. Membuat siapapun yang tiba tiba melihat keduanya pasti akan merasakan iri.

"Buna gak bisa menjanjikan hal itu sama kalian semua"

"Waktu buna udah gak lama lagi sayang" suara itu sangat lemah. Lemah seperti keadaannya. Dan Rana tidak bisa menahan kesedihan di depannya Bundanya. Membuat Rana seketika menangis.

"Buna gak boleh ngomong gitu hiks, hiks, hiks,"

"Pokoknya Buna harus tetap disini,"

Sore itu seketika menjadi sore yang penuh dengan kesedihan. Hari itu juga Rana berhasil membuat Bundanya ikut menangis karena mendengar penolakan dari Rana.

"Mungkin memang ini takdirnya nak"

"Suatu hari nanti, Rana akan ditemani seseorang yang sangat mencintaimu nak. Dan akan menemanimu dengan tulus.Tapi itu bukan Buna,ayahmu, apalagi kakakmu."

"Jadi, mungkin sebentar lagi waktunya akan tiba"

"Tolong jaga ayah dengan sepenuh hati,"

"Ketika Buna pergi, Buna mau kalian tersenyum"

"Tidak boleh ada kesedihan yang terlihat"

(Ting)

Bunyi itu membangunkan Rana dari tidurnya. Tak sadar ternyata ia ketiduran di dalam kelas nyaris setengah jam.

Melihat sekitarnya sepi, buru buru Rana menghapus jejak sedihnya agar orang lain tak melihatnya.

(Ting)

Suara itu kembali berbunyi. Dua pesan kini muncul dibalik layar ponsel miliknya. Langsung saja Rana melihat isi pesan itu.

Bang Xander

Ran, Buna baru aja pergi.

Bang Xander

Tolong jangan panik, sebentar lagi akan ada seseorang yang membawa kamu untuk menemui Buna terakhir kalinya

(Read)

Hal itu langsung membuat hati Rana remuk. Harinya saat itu juga kelam dan kelabu.

Dan mungkin, bukan hanya Rana saja yang menjadi terlihat sedih di hari itu. Seseorang yang menyaksikan Rana menangis di kelas sendirian, membuat seseorang itu juga ikut merasakan kesedihannya.

"Jadi begini rasanya?"