" Jika kita dipertemukan lebih dari satu kali itu adalah sebuah takdir "
Raka masih memikirkan gadis yang telah ia tolong sepanjang pelajaran sampai pelajaran usai dan berganti menjadi jam istirahat sekarang.
" Lo kenapa sih Ka, tumben banget pas pelajaran ngelamun mulu" Tanya Bastian salah satu sahabat Raka.
"Gapapa"
"Eh kantin yuk" Ajak Vino salah satu sahabat Raka juga.
Raka memang memiliki 2 sahabat karib yang sudah sangat dekat dengan dia, mereka bertiga sudah bersahabat lama dari semenjak awal mereka kelas 1 SMP hingga saat ini.
***
Mereka jalan keluar dari kelas untuk menuju kantin sekolah. Selama perjalanan menuju kantin banyak kaum wanita yang menatap mereka dengan tatapan memuja. Selama ini memang sejak mereka kelas 10 mereka sudah menjadi most wanted di kalangan wanita. Yah karena mereka bertiga adalah laki-laki yang tergolong tampan bahkan sangat tampan. Selain itu mereka juga laki-laki yang sangat cerdas dan berprestasi apalagi yang namanya Raka bisa dikatakan paling spesial di antara dua lelaki lainnya.
"Kenapa sih mereka ganteng banget, Bastian jadi pacar gue dong" ucap salah satu cewe yang masih dapat di dengar oleh mereka.
"Vino juga cakep uy"
"Pokoknya Raka yang paling cakep titik"
Begitulah ucap kaum wanita yang menjadi siswa SMA NUSA BANGSA yang begitu mengidolakan mereka.
***
Kantin sekolah pada jam istirahat memang selalu ramai dan dipenuhi oleh siswa dan siswi yang ingin makan untuk mengisi perutnya agar lebih fokus menghadapi pelajaran berikutnya.
"Eh kita duduk di situ yuk" ucap Rinai sambil menunjuk salah satu bangku yang masih kosong yang terdapat di bagian kantin.
"Okeh, lo ke bangku duluan ya Rin biar gue sama Alika yang pesen makanan. Lo mau pesen makanan apa Rin?" Tanya Sasha.
"Gue mau nasi goreng aja deh minumnya es jeruk ya, yaudah gue kesana dulu yang jagain tempat" ucap Rinai sambil berlalu menuju bangku yang telah mereka incar untuk ditempati.
Begitu Rinai sampai di bangku itu ternyata dia kalah cepat dengan tiga anak lelaki yang sudah lebih dulu menduduki bangku itu dibandingkan Rinai. Padahal kurang sedikit lagi Naya bisa menduduki bangku itu, entah kenapa dirinya merasa gagal. Akhirnya dia menemukan bangku baru lagi yang letaknya bersampingan dengan bangku yang ingin Rinai dan temannya tempati tadi.
Setelah menunggu beberapa menit temannya belum kunjung kembali dan membawa pesanan mereka dan Rinai sudah mulai bosan. Untuk menghiburnya Rinai mengedarkan pandangannya melihat sekelilingnya, melihat orang-orang yang berada di kantin.
Tanpa sengaja matanya menemukan satu sosok yang tadi pagi telah membantunya memasuki sekolah yang tengah berada tak jauh dari tempatnya sekarang. Yah cowo itu kini berada di samping bangku Rinai.
"Wah, itukan cowo tadi kenapa harus ketemu lagi sama dia" gumam Rinai pelan sambil memalingkan mukanya ke arah lain.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya dua teman Rinai datang dan menghampiri meja yang telah Rinai tempati agar dapat makan di kantin bersama.
"Rin, ini pesenan lo nasi goreng sama es jeruk. Buat nasi gorengnya gue kasih pedes ya" jelas Alika pada Rinai.
"Oke, makasih ya Al. Btw kalian kok lama banget sih?" Tanya Rinai.
"Gilak tadi tuh antri banget mana ada tiga cowo tadi gamau ngantri maunya di layanin duluan sebel banget gue gatau diri banget" keluh Sasha pada Rinai yang masih kesal pada kejadian memesan makanan.
Tanpa mereka sadari cowo yang sedang mereka bicarakan berada di samping meja mereka.
Ketiga cowo itu langsung menoleh ke sumber suara yang sedang membicarakan mereka dengan tatapan heran dan menilai.
"Eh itu kita ya lagi diomongin sama ketiga cewe itu?"
"Iya jelas lah kita"
Raka hanya memperhatikan ketiga cewe itu dan tanpa sadar pandangannya ke arah satu cewe yang pernah iya temui tadi pagi. Cewe yang sedari tadi iya pikirkan sepanjang perjalanan. Cewe unik yang anehnya tidak pernah menunjukkan ketertarikan padanya, dia terlalu tenang, dan pendiam tanpa sadar Raka menarik senyuman kecil dari bibirnya.
"Udah Sha, mending kita makan ga ada gunanya lo kesel sama orang ga bikin kenyang"
"Bener tuh Rinai mending kita makan daripada nanti jam istirahat kita abis"
Usai sedikit perdebatan akhirnya mereka memutuskan untuk memakan makanannya dengan tenang dan damai. Tanpa mereka sadari ada seorang cowo di samping meja mereka yang sedang melihat salah satu cewe yang tengah memakan makanannya dengan damai.
"hmm, lucu" batinnya.
***
Jam pelajaran telah usai, siswa dan siswi diperbolehkan pulang meninggalkan kelas. Meskipun ada beberapa siswa dan siswi yang tidak langsung meninggalkan sekolah dan memutuskan untuk pulang karena masih terdapat beberapa dari mereka yang akan mengikuti eskul yang diadakan pada hari ini.
"Rin, lo langsung pulang kan?" Tanya Alika pada Rinai.
"Engga kayanya gue masih ada eskul PMR hari ini, dan mau ngajarin anggota baru juga" ucap Rinai.
"Oh yaudah berarti kita pulangnya ga bareng ya. Kalo gitu gue sama Sasha pulang duluan ya.
"Iya"
"Dah Rinai kita duluan ya" pamit Sasha pada nanya yang telah berjalan beriringan meninggalkan Rinai.
Rinai memutuskan untuk jalan ke arah ruangan yang di jadikan pertemuan anggota PMR yang baru dan juga pengenalan eskul bagi kelas 10 yang cenderung masih baru.
"Hai denisha, belum ada yang kesini ya?" Tanya Rinai pada denisha yang menjadi orang satu-satunya yang telah berada di ruangan itu sambil memasuki ruangan.
Denisha tersenyum kemudian membalas sapaan Rinai "Hai Rin, tadi udah ada kok yang kesini cuma banyak yang jajan dulu gara-gara anak kelas 10 juga belum pada dateng.
Setelah itu teman-temannya telah kembali setelah membeli makanan di kantin. Ternyata telah banyak yang datang dan meninggalkan tas mereka di ruangan. Dan setelah teman-temannya kembali banyak anak kelas satu yang satu persatu memasuki ruangan, mereka tidak datang secara bersamaan secara langsung karena mereka berasal dari kelas berbeda.
Perkenalan eskul PMR pun dimulai, dan ada beberapa siswa yang berantusias mengikutinya. Sampai jam menunjukkan pukul 16.30 perkenalan sekaligus memberikan materipun telah usai dan siswa kelas 10 telah dipulangkan. Sisa anak kelas 11 yang sekaligus menjadi pengurus PMR yang masih berada di dalam ruangan.
"Yuk, udah selesai di beresin kan semuanya?" tanya salah satu pengurus.
"Udah semuanya kok"
"Yaudah yuk kita pulang udah sore juga"
"Rin, lo pulang bareng siapa?" tanya danisha yang berjalan beriringan keluar dari ruangan.
"Gatau sih mungkin gue naik bus aja"
"Gamau bareng gue aja Rin?"
"Gausah Dan, lo kan pulangnya beda arah sama gue daripada lu balik lagi jauh udah sore juga mending gue naik bus aja. Lo hati-hati ya"
"Lo juga Rin hati-hati kalo naik bus, ini udah sore juga. Gue duluan ya Rin" pamit Danisha menuju parkiran motornya yang di balas senyuman oleh Rinai.
Rinai berjalan menuju halte bus yang letaknya kebetulan tidak jauh dari sekolah, halte bus terketak di samping gerbang sekolah pas. Namun yang menyulitkan siswa adalah sangat jarang bus yang lewat pada saat jam pagi dan jam sore hari kebanyakan bus jarang beroperasi dan akhirnya banyak siswa yang memutuskan membawa kendaraan pribadi untuk pergi ke sekolah daripada harus menunggu bus lama.
***
Terimakasih sudah membaca cerita ini semoga kalian suka ya.