Setelah kakek tua itu menyelesaikan ucapanya, bayangannya terlihat semakin pudar.
Jing Yunzhao pun merasa ada yang tidak baik, dia dengan cepat berlutut, "Aku pasti akan mendengarkan dan mempelajari ilmu dari kakek, kalau aku mengingkarinya maka aku akan mati dengan sangat sengsara!"
"Sudah, apa yang seharusnya aku katakan sudah aku katakan, kamu harus menjaga dirimu. Waktu di dalam ruangan ini lebih lambat lima kali lipat dibandingkan di luar sana, jadi kamu tidak perlu panik ketika keluar, untuk masuk ke ruangan ini caranya juga gampang, hanya perlu fokus saja …"
Setelah selesai berkata, bayangan kakek itu pun menghilang.
Jing Yunzhao mengingat semua perkataannya dengan baik, dia masih berlutut dan terlihat seperti memohon, kepalanya bersujud ke lantai berkali-kali dan menghadap ke arah bayangan yang hilang itu.
Tuhan mengasihaninya karena sudah memberikannya kesempatan untuk bisa hidup berbeda dengan kehidupannya yang sebelumnya.
Jing Yunzhao mengerutkan bibirnya dan berdiri dari lantai, dia mengikuti dan melakukan semua perkataan kakek itu. Kemudian, ketika dia membuka mata kembali lagi, dia sudah berada di dalam kamarnya seperti semula.
Yang beda sekarang adalah, perutnya mulai berbunyi 'krucuk', dan dia langsung mengingat bubur yang dia makan sebelum masuk ke dalam ruangan ajaib tadi.
Perutnya terasa sakit sekarang, kalau tidak salah ingat, malam ini dia akan menderita karena berak-berak, dan besok pagi karena semalam terus buang air besar, dia akan demam tinggi dan sakit parah selama seminggu.
Dan dalam minggu ini, Ye Qin juga akan meninggal dunia, namun Jing Yunzhao tak punya tenaga untuk menghadiri acara kematiannya, hal itu membuat saudara dan teman dari Keluarga Qiao serta Keluarga Ye menceramahinya sangat lama. Tapi walaupun dia dianiaya oleh orang lain, dia tidak ada yang memedulikannya.
Jing Yunzhao menekan perutnya yang sakit, lalu berlari keluar kamar dan menyadari kalau pintu toilet terkunci, ternyata ada orang di dalam sana.
"Kakak ya? Maaf, perutku sedang tidak enak, tolong tunggu di luar sebentar…" Suara Qiao Hongye terdengar bahagia.
Di kehidupan yang sebelumnya, Jing Yunzhao tidak akan membuat keributan dan memakan bubur itu, oleh karena itu Qiao Hongye tidak melakukan hal seperti ini. Tetapi sekarang, Jing Yunzhao juga tidak punya cara lain, kemudian dia teringat akan ruangan ajaib itu, dia lalu masuk ke dalam kamar, setelah itu masuk ke ruangan ajaib itu lagi.
Tapi saat dia ada di dalam ruangan tersebut, perutnya jadi tidak begitu sakit.
Memikirkan hal itu membuatnya mengambil buku giok, lalu meneteskan setetes darah di atas buku giok yang pertama.
Dalam sekejap, cahaya hijau itu memancar dan Jing Yunzhao langsung bisa melihat rentetan kata terus muncul di depan matanya. Tapi dalam waktu singkat, semua ilmu itu telah terserap ke dalam otaknya, dan sekarang di dalam otaknya muncul banyak barang yang sangat aneh.
Dia tidak pernah menyangka kalau otak bisa dikontrol seperti ini, dia mengingat semua kata-kata itu dengan sangat jelas. Dia hanya perlu memikirkannya, dan ilmu itu otomatis muncul di benaknya.
Kejadian yang begitu cepat ini membuat Jing Yunzhao tertegun.
Pantas saja kakek buyut itu mengatakan kalau dia tidak boleh terlalu tamak, karena di dalam satu buku giok ini memuat ilmu dari ribuan buku.
Jing Yunzhao tidak berhenti mencari obat sakit perut yang dimasukkan Qiao Hongye ke dalam bubur itu di dalam benaknya, kini dia sudah mendapatkan banyak cara untuk mengobatinya. Namun dia merasa tak berdaya, karena semua cara dan resep obat itu menggunakan bahan yang bagus, sementara sekarang dia tidak memiliki apapun, lantas mau mencari obatnya ke mana? Setelah mendapatkan bahan obatnya, dia masih harus mencari peralatan untuk meramu obat itu di ruangan ajaib!
Obat tentu saja bisa dibeli, tetapi sekarang Jing Yunzhao sama sekali tidak punya uang!
Tidak peduli obat China atau orang barat, saat ini semua itu sudah tidak berguna bagi Jing Yunzhao, karena dia sama sekali tidak bisa mendapatkannya.
Hal itu membuatnya merasa kacau, namun dia memaksakan diri untuk tenang dan berpikir. Ketika dia sudah tenang, di dalam benaknya muncul beberapa cara lain.
Memijat titik darah!
Kelima jari tangannya pun menutup rapat, lalu dia menggosok bagian perutnya dengan lembut, dan menekan pergelangan tangannya seraya menekan ke titik Tian Shu, Guan Yuan, dan Da Chang Shu (titik darah bagian punggung), lalu ke bagian Shou San Li (titik darah bagian tangan), setelah itu menggosok telapak tangan dengan ibu jari untuk menekan udara di dalam perut …
Jing Yunzhao segera mengikuti cara dan langkah-langkah dari buku giok itu, dia menekan semua titiknya sampai sedikit kesakitan. Setelah itu dia baru merasakan sakit perutnya membaik. Dia sangat puas dengan hasilnya, kemudian lanjut memijat titik darah itu, dan tidak lama kemudian semakin lama kondisinya menjadi semakin baik. Kini dirinya bisa lebih tenang dan lega.
Semetara itu di luar kamar, Qiao Hongye yang sedang berjaga di dalam toilet, dan itu membuat Jing Yunzhao tersenyum sinis.
Apa Qiao Hongye sangat suka duduk di toilet? Baguslah, kalau bisa jangan keluar malam ini!