Chereads / Hacker Misterius Yang Tak Terduga / Chapter 22 - Keliaran Gu Mang.

Chapter 22 - Keliaran Gu Mang.

Mendengar ini, Meng Jinyang mengerutkan keningnya dan bertanya dengan gugup, "Apakah kamu benar-benar membantu orang dengan berkelahi untuk mendapatkan uang? Apakah kamu terluka? Buka pakaianmu dan biarkan aku memeriksanya."

Meng Jinyang seketika langsung berdiri dan hendak menanggalkan pakaian Gu Mang. Gu Mang meraih tangan Meng Jinyang untuk menghentikan niatan Meng Jinyang yang ingin memeriksa badannya.

Ekspresi Gu Mang tampak sangat cemasnya, kemudian ia pun tersenyum, dan matanya yang indah tampak sedikit sipit.

"Aku mempelajari tentang komputerisasi dan membuat perangkat lunak kecil untuk orang lain, dan dapat menghasilkan uang dari situ."

Dengan cermat Meng Jinyang menatap mata Meng Jinyang yang jernih, ia memastikan bahwa Gu Mang tidak berbohong padanya. KemudianĀ ia menarik napas lega dan berkata, "Kamu benar-benar membuatku kaget."

Gu Mang merangkul bahu Meng Jinyang lalu menyuruhnya untuk kembali duduk. Ikatan persaudaraan di antara mereka sangat erat, "Tenanglah, aku tidak berkelahi. Aku hanya menghajar orang saja."

Meng Jinyang seketika langsung terdiam, "..."

Tindakan Gu Mang yang liar seperti itu , Meng Jinyang sudah pernah melihatnya saat ia masih berusia lima tahun.

Gu Mang bisa tersenyum padamu pada detik ini, namun pada detik berikutnya ia bisa saja memukulkan batu bata di kepalamu dengan keras. Karena sikapnya yang seperti itulah, sehingga tidak ada orang yang pernah benar-benar melukainya.

Baguslah dia baik-baik saja. Batin Meng Jinyang.

Sebenarnya Gu Mang tidak suka dengan perkelahian dan ia juga tidak pernah menjadi pembuat onar, kecuali orang lain yang memprovokasinya terlebih dahulu. Jika ada orang lain yang memprovokasinya, bisa dikatakan bahwa orang tersebut memang pantas dipukuli.

Meng Jinyang yang saat itu sedang memakan manisan stroberi, tampak sangat terkejut saat mendengar perkataannya. Kemudian ia pun kembali ke topik pembicaraan awal, "Gu Mang, kondisiku saat ini benar-benar jauh lebih baik dari sebelumnya, dan aku rasa tidak perlu tinggal di sini lagi."

Gu Mang mengamati lingkungan sanatorium yang berkelas ini dan berkata, "Di sini Cukup bagus loh, mengapa kamu tidak mau? Di sini juga tidak terlalu mahal."

Meng Jinyang berkata dengan lembut, "Tetapi aku ingin bekerja dan menghasilkan uang seperti kamu. Kamu pasti telah menghabiskan banyak uang selama aku tinggal di sini bertahun-tahun."

"Tidak juga." Kata Gu Mang dengan nada yang ringan.

Saat berkata seperti itu, tiba-tiba ponsel Gu Mang berdering, kemudian ia pun mengeluarkannya ponselnya. Ternyata itu adalah pesan dari Lin Shuang.

[Adik Gu, berhati-hatilah akhir-akhir ini. Lu Chengzhou mengerahkan semua kemampuannya untuk mencarimu.]

Meng Jinyang mengatupkan mulutnya, dan dengan ekspresi keras kepala ia berkata, "Gu Mang, kamu telah mempekerjakan banyak guru untuk mengajariku ilmu pengetahuan. Dan sebenarnya aku benar-benar dapat menemukan pekerjaan paruh waktu dan menghasilkan banyak uang dalam sehari."

Sebenarnya Meng Jinyang tidak ingin menjadi beban bagi Gu Meng. Saat ini ia juga sudah bisa menjaga dirinya sendiri.

Gu Mang mengangkat matanya yang jernih sambil menatap Meng Jinyang, "Apakah kamu benar-benar ingin menghasilkan uang?"

Meng Jinyang menganggukkan kepalanya dan dengan sungguh-sungguh ia menjawab, "Iya."

Kemudian Gu Mang pun menggigit mangga kering dan mengunyahnya dengan hati-hati, "Begini saja, aku akan mencarikan sekolah untukmu. Kemudian kamu bisa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi tahun ini dan mengambil universitas yang bagus, setelah itu kamu bisa bekerja dan menghasilkan uang yang lebih banyak."

Tiba-tiba tatapan mata Meng Jinyang tampak berbinar sesaat, namun seketika langsung kembali muram lagi, "Sekolah itu menghabiskan banyak uang."

Ini bukanlah pengeluaran yang kecil. Batin Meng Jinyang.

"Jangan khawatir tentang biaya sekolah, aku bisa menanggungnya." Gu Mang membalas pesan itu perlahan, sambil berkata dengan santai, "Ketika kamu lulus dari perguruan tinggi dan mulai menghasilkan uang, kamu bisa membayarku kembali."

Meng Jinyang masih merasa ragu dengan jawaban yang diberikan Gu Mang padanya, "Bagaimana denganmu?"

"Aku? Sewa rumah dekat sekolahmu."

Meng Jinyang menggigit bibirnya dan berpikir sejenak, "Gu Mang, bagaimana jika kita bersekolah bersama dan ikut ujian masuk universitas bersama."

Mendengar ucapan Meng Jinyang, seketika Gu Mang langsung sedikit mengernyitkan keningnya.

Ia bahkan sudah menyelesaikan pembelajaran SMA pada usia enam tahun.

Sudah susah payah keluar dari sekolah, dan sekarang Gu Mang malah memintanya untuk pergi ke sekolah lagi, itu artinya ia harus bangun pagi setiap hari, menghadiri kelas, dan mengikuti ujian

Tidak hanya itu, bahkan Meng Jinyang juga harus menjadi orang yang penurut, ia harus di bawah kendali sekolah.

Sungguh sangat merepotkan. Batin Meng Jinyang.

Meng Jinyang mengira bahwa Meng Jinyang tidak suka belajar. Kemudian ia pun secara positif berkata, "Jika kamu tidak suka belajar, aku dapat membantumu untuk membimbingmu."

Gu Mang menatap Meng Jinyang dengan tatapan dalam-dalam. Dan tidak bisa tebak sebenarnya apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

Meng Jinyang tidak paham, dan ia juga sangat takut jika Gu Mang tidak akan setuju padanya. Kemudian ia pun segera meremas ujung jarinya dengan gugup, menurunkan matanya, dan berkata dengan pelan, "Gu Mang, aku berhutang banyak hal padamu, dan aku tidak ingin kamu lebih banyak berkorban untukku."