Chereads / Hacker Misterius Yang Tak Terduga / Chapter 19 - Nyonya Besar sudah Siuman?

Chapter 19 - Nyonya Besar sudah Siuman?

Ketika Lu Chengzhou melihat polisi yang memegang borgol dan hendak menangkap Gu Mang, tatapan matanya seketika berubah sangat tajam dan amarah yang ada dalam hatinya mulai memuncak.

Auranya terlihat sangat mengerikan, sehingga membuat semua orang yang melihatnya merasa merinding dan ketakutan.

Polisi yang semula hendak memborgol tangan Gu Mang seketika langsung terdiam dan membeku di tempat. Semua orang yang ada di sana juga tampak sangat ketakutan.

Gu Mang hanya diam dan tidak melakukan tindakan apapun. Ia masih bisa bersikap sangat santai berdiri di depan pintu kamar, sambil memasukkan kedua tangannya ke di saku jaketnya.

"Nenek sudah siuman." Suara Lu Chengzhou terdengar dingin.

Seketika ekspresi semua orang yang ada di luar kamar langsung berubah, "Apa? Sudah siuman?"

Ternyata dia benar-benar telah menyelamatkan orang? 

Lu Xiwei yang merupakan ahli dan memiliki kemampuan yang sangat baik di dunia medis saja, tidak menguasai penyakit yang diderita neneknya.

Bagaimana ini bisa terjadi?! Apakah mungkin ini hanya suatu kebetulan yang besar? Batin semua orang yang ada di sana.

Saat mengetahui bahwa Nenek Lu sudah siuman, ekspresi wajah Gu Mang tampak sangat datar. Ia mengubah tumpuannya berat badan di sisi kaki satunya dan memiringkan badannya dengan santai. Meskipun semua orang bergegas masuk ke dalam kamar untuk melihat kondisi nenek, namun Gu Mang masih tetap berdiri dengan santai di depan pintu.

Angin malam pun berhembus, sehingga rambut hitamnya yang indah terbang karena tertiup angin. Ekspresi Gu Mang terlihat dingin, namun wajahnya terlihat sangat cantik bagaikan seorang malaikat.

Namun ada sedikit aura kejahatan yang seolah bisa mematahkan tulang siapapun yang mengganggunya. Beberapa saat kemudian, Gu Mang pun mengambil pena kecil dan selembar kertas seukuran telapak tangan dari dalam sakunya.

Pena terlihat berputar-putar saat dia menulis. Di bawah cahaya lampu yang terang, alisnya terlihat sangat indah dan tatapan matanya terlihat sangat dingin.

Semua orang merasa bahwa Gu Mang memang seseorang yang selalu bersikap dingin. Kini suasana pun menjadi hening dan tidak ada sedikit pun suara yang terdengar.

Setelah selesai menulis di kertas tersebut, Gu Mang menyelipkan kertas itu di ujung jarinya yang panjang dan putih. Kemudian ia pun menyerahkan kertas tersebut kepada Lu Chengzhou, "Ini resep obatnya. Konsumsi selama seminggu untuk pemulihan kondisi tubuhnya."

Lu Chengzhou pun mengambil resep obat yang diberikan oleh Gu Mang itu lalu melihat tulisan tangan Gu Mang yang jelek di atas kertas. Lu Chengzhou pun hanya diam dan tidak berkata apa-apa saat melihat resep obat tersebut "...."

Gu Mang memasukkan kembali tangannya kembali ke saku jaketnya, kemudian ia pun berkata dengan santai, "Paman Lu, aku masih ada urusan. Ayo pergi."

Setelah berbicara seperti itu, Gu Mang pun menuruni tangga dengan gaya berjalan arogan. Tatapan matanya terlihat sangat tajam dan tindakan yang ia lakukan terlihat begitu menarik. Gu Mang terlihat sangat menantang.

Saat itu Lu Shangjin hanya diam dan tidak berkata apa-apa, "..."

Lu Chengzhou memandangi punggung gadis yang ramping dan tinggi itu, lalu sedikit mengangkat alisnya dan berkata, "Nona Gu."

Tiba-tiba Gu Mang menghentikan langkahnya dan menoleh untuk melihat Lu Chengzhou yang telah memanggilnya.

Pria itu pun tersenyum dengan elegan dan berkata dengan santai, "Kapan sesi akupuntur berikutnya?"

Berikutnya? Batin Gu Mang.

Melihat Lu Chengzhou tersenyum, Gu Mang pun juga ikut tersenyum. Dengan lengkungan ujung bibir yang terlihat dingin dan kejam, suara yang merdu dan dingin, ia berkata dengan pelan, "Minumkan obatnya secara rutin, satu minggu lagi penyakitnya akan pulih."

Ketika Lu Shangjin mendengar Gu Mang berkata seperti itu, ia pun sangat terkejut hingga tanpa sadar ekspresinya seketika langsung berubah, "Gu Mang…."

"Paman Lu, aku masih ada urusan lain." Setelah Gu Mang berkata seperti itu, gadis itu pun memakai topi hitamnya, lalu berbalik untuk keluar dari kediaman keluarga besar Lu.

Setiap gerak-geriknya terlihat sangat dingin dan kaku, dengan sepasang kaki lurus dan panjang berjalan keluar rumah keluarga Lu.

Lu Shangjin mengatupkan bibirnya dan dalam hati mengumpati semua orang yang ada di sana. Para idiot ini telah membuat Kakak Besar ini kesal!

"Paman Keenam, dari mana kamu menemukan orang ini?" Lu Chengzhou bertanya sambil melihat punggung Gu Mang yang semakin menjauh darinya.

Lu Shangjin memalingkan wajahnya, kemudian ia pun menghadap mata Lu Chengzhou yang sangat dingin. Salah satu urat di kepalanya tampak menegang, ekspresi wajahnya tetap tidak berubah dan terlihat sangat dingin, "Keahlian pengobatan akupunkturnya sangat bagus. Aku dengar, para dokter yang ada di sini tidak pandai dalam hal itu, jadi aku ingin mencobanya."

Lu Chengzhou hanya diam dan tidak mengatakan apapun. Ia tidak tahu harus percaya atau tidak. Lu Shangjin masih merasa sedikit waspada dengan keponakannya yang satu ini, ia terlalu diam dan takutnya akan melakukan hal-hal yang tidak terduga.

Lu Shangjin berdeham kemudian berkata, "Karena Ibu sudah baik-baik saja, aku akan kembali ke Kota Ming dulu."

Setelah selesai berbicara, ia pun berbalik dan pergi. Lu Chengzhou memasukan satu tangannya ke dalam saku celananya. Matanya yang indah tampak menyipit dan tatapannya sangat tajam dan dalam.

*

Di dalam ruangan, Nenek Lu baru saja sadar dari koma. Namun karena badannya masih lemah, sehingga ia pun tertidur lagi. Kemudian Lu Xiwei sekali lagi memeriksa seluruh tubuh Nyonya Besar.

Gumpalan darah yang ada di otak Nenek Lu benar-benar telah menghilang, dan penyembuhan diri fungsi tubuh dapat pulih paling lama dalam dua atau tiga bulan.

Lu Xiwei napasnya terasa sesak saat melihat hasil tes di tangannya.

Ini benar-benar luar biasa. Batin Lu Xiwei.

Dokter militer juga merasa bahwa hal ini sedikit tidak masuk akal. Kemudian ia dengan ragu-ragu berkata, "Nona Lu, mungkinkah ini adalah efek dari melakukan penyedotan cairan otak sebelumnya, dan efeknya sedikit lambat, sehingga gumpalan darah baru menghilang sekarang?"

Tapi, bagaimana pun juga itu tidak dapat dipastikan. Mereka belum pernah mendengar bahwa efek penyedotan cairan akan berjalan lambat.

Lu Xiwei yang mendengar kata-kata itu tanpa menggerakan matanya, perlahan-lahan menatap ketiga dokter militer yang saat itu masih berada di dalam kamar Nenek Lu.