"Aku adalah bunga aconite bagi suamiku, Kim Taehyung."
"Apa maksudmu, jimin?"
"Aku menjadi obat untuknya sebagai teman hidup, tapi aku menjadi racun untuknya dalam meraup banyak harta."
"Aku tidak mengerti."
"Aku memberikannya semua aconite yang kupunya.."
"Kau apa??"
"Dia begitu baik untuk selalu menganggap pembunuhan berencana ini sebagai suatu kesetian seorang istri."
"Jadi ini adalah alasan mengapa kau selalu memberikan bunga aconite di pusaranya ?"
"Ya, hyung."
"Kau keterlaluan, jimin. Dia bahkan sudah pergi dari dunia ini, mengapa kau masih memberikannya hukuman?"
"Karena dia memecat ayahku. Karena dia ibuku pergi. Karena dia yang kaya dan aku yang tidak berdaya dalam kemiskinan. Karena dialah yang membuatku berada dalam pasar gelap. Semua karena dia yang sudah menjadikanku objek dalam perdagangan manusia."
"Tapi taehyung tidak mengingatnya. Ayahmu mungkin adalah seorang pegawai yang kurang mumpuni. Jadi, dia berhak bersikap tegas."
"Seperti dia yang tidak mampu mengingatnya, maka biar kubuat dia juga tidak akan sanggup untuk mengingat kejahatan istrinya ini. Melalui bunga aconite, sebagaimana hak yang kumiliki atas apa yang sudah dia lakukan pada hidupku."
"Itu bukan hak, tapi balas dendam yang salah."
"Ini bukan balas dendam, ini hanya wujud dari kebencian yang kumiliki."
"Lalu mengapa kau berikan dia cinta semasa hidup, jika ternyata semua hanya kepalsuan?"
"Karena aconite dianggap sangat penting dalam ilmu pengobatan dan ilmu racun."
"Apa yang sebenarnya kau inginkan?"
"Aku ingin ada begitu banyak racun didalam obat yang kuberikan padanya. Aku ingin semua cintaku ini tersalurkan bersamaan dengan sejumlah luka yang kuterima darinya."
"Kau bukan, jimin. Dia yang kukenal tidak seperti kau saat ini.."
"Kata-katamu sama persis dengan yang diucapkannya sebelum kematian."
"K-k-kau-"
"Benar, dia pasti sangat tersiksa hingga menangis di saat-saat terakhirnya waktu itu."
Seokjin tidak mampu untuk kembali melakukan percakakapan dengan adik iparnya saat ini, karena..
"Sebentar lagi aconite-ku akan mengambil nyawamu juga, hyung. Seperti yang terjadi pada suamiku... dan suamimu."
'Apa?? Jadi namjoon tidak meninggal dengan wajar..'
"Kubuat namjoon hyung mengkonsumsi aconite dari monkshood, lalu sajian kari dengan aconite ini adalah yang spesial untukmu."
Bersamaan dengan itu, seokjin terjatuh dari meja makan. Lalu jimin dengan sarung tangan dapurnya, menyeret seokjin ke balkon apartementnya sendiri. Menerjun bebaskan tubuh itu dari lantai tiga puluh tujuh.
'Sekarang giliran ayah dan ibu mertua yang pernah menolak untuk menerimaku sebagai bagian dari keluarga terhormat.'
Jimin mengeluarkan ponsel pintarnya, kemudian membaca sebuah pernyataan dari laman yang disimpannya kemarin malam.
"Racun berasal dari akarnya yang berisi banyak sekali pseudaconitine alkaloid, yang merupakan racun mematikan."
'Akar aconite eoh?'
Katanya dalam hati.
"Baiklah, aconite-ku. Bantu aku menunjukan kebencian terhadap 'seseorang' sampai 'sebagian' lainnya bisa merasakan seberapa besar rasa sakit yang kupendam selama ini."
..... End .....
Filosofi Bunga :
Aconite (Wolf's Bane) artinya : kebencian terhadap seseorang.